Opera Peking
Oleh – Nining
Opera Peking adalah salah satu intisari budaya Beijing yang paling mempunyai daya tarik, bahkan sampai terkenal ke seluruh dunia.
Pekan lalu saya berkesempatan menonton Opera Peking di National Centre For The Performing Arts. Walaupun saya berasal dari Beijing, tetapi ini adalah pertama kali saya menonton Opera Peking langsung di teater.
Opera Peking itu berjudul "Zhao si Anak Yatim", salah satu opera tradisional yang klasik. Ceritanya adalah Bapak Zhao telah disalahkan oleh pejabat tinggi yang berhati jahat, sehingga seluruh keluarganya yang berjumlah lebih dari 300 orang diperintahkan oleh kaisar untuk dibunuh. Beruntung, menantu Bapak Zhao adalah putri kaisar yang sedang hamil, maka diampuni. Setelah bayi itu dilahirkan, pejabat jahat itu ingin menemukan dan membunuh bayi yang sudah disembunyikan itu.
Seorang hamba Bapak Zhao yang cerdas bernama Cheng Ying, berusaha menyelamatkan anak itu. Cheng Ying menggantikan anak itu dengan anaknya sendiri. Demi menyelamatkan anak Zhao, Cheng Ying mengorbankan anaknya sendiri dibunuh para penjahat. Beban hidup Cheng Ying semakin berat, karena masyarakat menuduhnya tidak melindungi Zhao, malah mengorbankan putranya. Chen Ying hidup tersiksa dengan menyimpan rahasia ini selama 15 tahun. Ketika anak itu sudah mulai dewasa, akhirnya dia tahu sejarah keluarganya yang sebenarnya. Dengan bantuan Cheng Ying, si bocah yatim piatu itu akhirnya berhasil membalaskan dendam dengan membunuh pejabat jahat itu. (Klik untuk halaman kedua)