Tanggal 23 April adalah Hari Baca Buku Sedunia. Sebagai sambutan terhadap hari tersebut, sebuah perpustakaan manusia dibuka di kota Chongqing, Tiongkok barat. Di perpustakaan itu tidak ada buku, yang ada hanya manusia, di sini pengunjung bisa "meminjam dan membaca" pengalaman manusia secara gratis. Di negara-negara Eropa dan Amerika, banyak perpustakaan secara berkala mengundang sejumlah orang yang memiliki banyak pengalaman untuk berbagi dengan pembaca kisah-kisah mereka. Komunikasi yang menarik, sejati dan mudah itu disebut sebagai "perpustakaan manusia".
Perpustakaan manusia di Chongqing itu terdiri dari ruang-ruang baca yang masing-masing dihias dengan gambar besar "buku manusia" serta perkenalan tentang dirinya, setiap ruang baca bisa menampung 7 sampai 8 pembaca, mereka bisa berkomunikasi langsung dengan "buku manusia" tersebut.
"Buku manusia" yang dapat "dibaca" pengunjung di perpustakaan itu Senin lalu adalah warga kota Chongqing yang menyimpan banyak cerita menarik, salah satunya adalah Pu Hongbing, seorang pakar penyidik kriminal, ia mempunyai banyak cerita, tak ubahnya sebuah buku detektif. Selain itu, tedapat seorang dokter forensik, seorang pelancong yang telah melanglang buana, seorang pemakan enak, mahasiswa yang kuliah di luar negeri, dan seorang penyandang cacat yang berhasil memberdayakan diri.
Pembaca yang pertama kali mengunjungi perpustakaan itu merasa telah belajar banyak dari berkomunikasi dengan "buku-buku manusia" itu, jauh lebih menarik daripada membaca buku. Selain mendengar, pembaca juga bisa bertanya dan langsung ditanggapi. Banyak pembaca mengusulkan perpustakaan mengundang lebih banyak orang yang mempunyai cerita menarik dan bermanfaat sebagai "koleksi buku perpustakaan", agar pembaca mempunyai lebih banyak pilihan untuk berbagi pengalaman hidup mereka yang beragam.