Ortu S2 Gelagapan Ditanyai Anak SD Soal Matemateka
  2012-05-08 15:02:46  CRI

Seorang ibu di Beijing baru-baru ini mengeluh kepada temannya bahwa dia sekarang merasa bingung dan minder untuk memberikan bimbingan kepada anaknya yang masih duduk di sekolah dasar mengenai pekerjaan rumah anaknya itu, terutama soal matemateka. Alkisah, suatu hari si bocah tanya soal matemateka kepada ibunya. Melihat soal yang ditanyakan, si ibu tidak juga mengerti, lalu tanya kepada suaminya, langsung dijawab oleh si suami, "Masa soal matemateka SD saja kamu tidak bisa menjawab? Sedikitnya kamu kan S2!". Tapi begitu soal yang ditanyakan itu disodorkan, si ayah yang juga menyandang gelar S2 membacanya berulang-ulang, garuk-garuk kepala dan bergeleng-geleng, menyerah di hadapan persoalan matemateka SD itu. Kedua orangtua itu merasa malu tidak bisa membantu anaknya memecahkan soal matemateka yang ditanyakan itu, tapi mereka juga tidak habis mengerti apa gerangan pendidikan sekarang ini, masa anak SD disuguhi soal yang begitu sulit, bahkan ortu yang berpredikat S2 juga tidak bisa memecahkan.

Soal matemateka yang ditanyakan si anak itu begini: ada tiga kelompok angka yakni 1, 3, 5, 7, 8; lalu 2, 4, 6; dan kelompok ketiga 5, 9. Ketiga kelompok angka ini dibagi dalam kelompok berdasarkan hukum yang sama, pertanyaannya adalah apa hukum itu.

Kedua orangtua si bocah memikirkan soal itu sampai 40 menit masih belum bisa menemukan jawabnya. Akhirnya terpaksa menyerah dan menyuruh si anak tanya kepada guru saja.

Zhao Na, begitu nama ibu anak itu keesokan harinya membawa soal matemateka itu ke kantor untuk ditanyakan kepada rekan-rekan sekerjanya yang semuanya menyandang gelar S1 ke atas, tapi tidak satu pun yang bisa memberikan jawaban. Mereka semua geleng-geleng kepala, dan tidak habis berpikir mengapa anak SD diberi soal matemateka yang begitu sulit.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040