Pecandu Lotere Beli Ayam Untuk Bantu Pilih Nomor
  2012-06-19 16:43:37  CRI
Di kota Zhumadian, Provinsi Henan, Tiongkok tengah ada seorang yang kecanduan membeli lotere, Zhang Weiguo namanya. Pak Zhang yang berumur 41 satu tahun ini mempunyai sebuah toko sepeda motor. Sudah sejak 20 tahun lalu dia getol membeli lotere dengan harapan ingin menjadi kaya secara mendadak dan tidak perlu kerja susah payah. Untuk memilih nomor beruntung, segala cara sudah ia pikirkan. Misalnya, membalik-balik halaman buku secara acak, akan dapat enam nomor, atau melihat daftar nomor ponsel yang masuk hari itu, dan mencoba menemukan "nomor beruntung"..........

Untuk lotere yang biasa dibeli Pak Zhang, harus dipilih 6 dari 33 angka (dari 1 sampai 33 ). Segala cara sudah pernah dicoba Pak Zhang untuk memilih "angka beruntung". Ketika kejuaraan Piala Dunia sepak bola yang lalu, ada orang menggunakan gurita untuk memilih kesebelasan mana yang bakal menang. Terinspirasi hal itu, Pak Zhang terpikir menggunakan ayam untuk memilih "nomor beruntung". Lalu dibuatnya semacam kertas undian yang berisi tulisan angka dari 1 sampai 33, kertas-kertas itu lalu digulung menjadi bulatan kecil dan dikocok, kemudian diletakkan di depan kandang ayam. Ayam satu persatu dilepas dari kandang, ayam mengira gulungan kertas itu adalah makanan, lalu dipatuknya, Pak Zhang akan membuka gulungan kertas itu dan mencatat angka yang tertera di dalamnya. Satu persatu angka itu dicatat sampai terkumpul 6 angka. Begitulah "angka beruntung" itu lahir, dan Pak Zhang akan membeli lotere dengan memilih 6 angka tersebut. Tapi sayangnya, sampai sekarang ini, Pak Zhang ternyata belum pernah mendapat hadiah nomor satu dengan "angka-angka beruntung" itu, kecuali beberapa kali hanya mendapat hadiah kecil saja. Namun, Pak Zhang dan tetangganya setiap kali merasa senang dengan permainan memilih "angka beruntung" seperti itu.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040