Sejalan dengan penyesuaian kembali strategi militer Amerika Serikat ke kawasan Asia Pasifik, lebih banyak kekuatan militer Amerika Serikat akan ditempatkan di kawasan tersebut. Militer Amerika Serikat tertarik pada bekas pangkalan militer dan pangkalan militer potensial di kawasan itu. Pejabat Amerika Serikat berbondong-bondong mengunjungi Thailand, Vietnam, Filipina dan negara-negara Asia Tenggara lain.
Bandara U-tapao, Thailand merupakan pangkalan utama pesawat pengebom B-52 Amerika Serikat dalam perang Vietnam pada tahun 1960-an, sampai sekarang masih menjadi pusat latihan militer tahunan Amerika Serikat dan Thailand yang diberi nama sandi Cobra Gold.
Di Vietnam, Amerika Serikat sangat berminat terhadap Teluk Cam Ran. Selain itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mencari pangkalan yang lebih besar di Filipina. Singapura pada prinsipnya sudah menyetujui Amerika Serikat menempatkan 4 kapal perang dekat pantai di Singapura, dan kapal perang yang pertama akan ditempatkan pada triwulan kedua tahun depan.
Selain kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat juga sedang mengupayakan pangkalan militer baru di Australia dan Jepang.
Menurut peneliti Universitas Negeri Singapura Bo Yaozhi, Amerika Serikat ingin mengalihkan titik berat militernya ke kawasan Asia Pasifik, menempatkan kekuatan militer di kawasan tersebut dan menebar jaringan yang lebih besar.
Mengenai sikap negara-negara ASEAN terhadap perluasan pangkalan militer Amerika Serikat itu, Bo Yaozhi berpendapat bahwa sejak tahun 1990-an, hubungan antara Tiongkok dan ASEAN selalu berporoskan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan. Sejalan dengan peningkatan kekuatan ekonomi, kekuatan militer Tiongkok juga mengalami kemajuan dan sempat menimbulkan kekhawatiran negara-negara sekitar. Khususnya campur tangan Amerika Serikat secara terbuka terhadap masalah Laut Tiongkok Selatan telah menyebabkan hubungan antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara yang berporoskan kerja sama perdagangan saling menguntungkan mengalami distorsi, dan berubah ke masalah keamanan dan perdamaian regional yang menjadi fokusnya, dengan demikian Asia Pasifik menjadi kawasan yang penuh berbagai sengketa dan pertentangan. Maka, Filipina dan negara-negara lain sangat aktif menyambut perluasan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik.
Peneliti dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura Bryan berpendapat bahwa Thailand adalah sekutu Amerika Serikat di kawasan ini, hubungan bilateral Amerika Serikat dan Vietnam juga sedang mengalami perbaikan, namun tipis kemungkinan kedua negara itu menginginkan tentara Amerika Serikat ditempatkan dalam waktu panjang di negara mereka selain kerja sama yang ada sekarang ini seperti kunjungan ke pelabuhan, pelatihan tentara dan latihan militer bersama secara berkala karena pengalaman penempatan sejumlah besar tentara Amerika di kedua negara itu pada tahun 1960-an dan 1970-an masih segar dalam ingatan.