Majelis Rendah Jepang dalam sidang pleno kemarin (9/8) malam menolak mosi tidak percaya terhadap kabinet yang diajukan oleh People's Life First dan partai-partai oposisi lainnya. Hasil ini sebenarnya sudah dapat dipastikan sebelumnya karena Perdana Menteri Yoshihiko Noda sudah mencapai kesepahaman mengenai hal-hal terkait dengan Partai Liberal Demokratik sebagai oposisi terbesar dan Partai Komei. Opini menunjukkan, meski pemerintahan Noda berhasil lolos dari mosi tidak percaya, namun jalannya pemerintahan akan semakin sulit, perkembangan situasi politik di negeri itu juga akan semakin rumit.
Opini berpendapat, meski mosi tidak percaya terhadap kabinet ini tidak menimbulkan ancaman bagi kebinet Yoshihiko Noda, namun akan sangat menyulitkan operasional pemerintahannya. Pertama, di dalam Partai Demokratik, Yoshihiko Noda akan menghadapi tekanan yang semakin besar. Dalam pertemuan pemimpin Partai Demokratik, Partai Liberal Demokratik dan Partai Komei Rabo lalu, kedua partai oposisi menjadikan dukungan kepada rancangan undang-undang penambahan pajak sebagai syarat untuk mendesak Yoshihiko Noda membubarkan majelis rendah dalam waktu dekat. Namun seruan di dalam Partai Demokratik yang menentang pembubaran majelis rendah sangat gencar karena tingkat dukungan kepada partai tersebut dewasa ini masih berkisar pada taraf rendah. Belum lama berselang, partai tersebut terpecah karena rancangan undang-undang penambahan pajak yang didorong oleh kabinet Noda. Adalah hal yang sangat mendesak bagi Yoshihiko Noda untuk menyeimbangkan suara di dalam Partai Demokratik.
Di pihak lain, majelis rendah dewasa ini dikuasai oleh oposisi. Ke depan, kabinet Noda masih akan menghadapi pembahasan sejumlah rancangan undang-undang, antara lain rancangan undang-undang penerbitan obligasi defisit yang berkaitan dengan sumber penerimaan anggaran dan pendapatan belanja tahun fiskal ini, serta rancangan undang-undang reformasi sistem pemilihan majelis rendah. Setelah rancangan undang-undang penambahan pajak konsumsi diterima baik, dapat diperkirakan bahwa Partai Liberal Demokratik dan partai-partai oposisi lainnya akan terus meningkatkan ofensifnya terhadap pemerintahan Yoshihiko Noda.
Analis menunjukkan, pertemuan pemimpin ketiga partai Rabo lalu dapat dipandang sebagai adu kekuatan antara Yoshihiko Noda dan pemimpin Partai Liberal Demokratik Sadakazu Tanigaki. Berhubung akan menghadapi pemilihan pemimpin partai bulan depan, mereka harus memperhatikan kepentingannya dalam partai masing-masing. Yoshihiko Noda tidak bisa menyanggupi waktu pembubaran majelis rendah di bawah tekanan intern partai, sedang Sadakazu Tanigaki yang sudah menyatakan akan mendesak Yoshihiko Noda membubarkan majelis rendah dalam masa tugas parlemen sekarang ini terus mendesaknya dengan ketat sehingga dalam kesepahaman yang mereka capai, Yoshihiko Noda terpaksa membuat pernyataan yang kabur bahwa ia akan mendengarkan pendapat masyarakat dalam waktu dekat.
"Mendengarkan pendapat masyarakat" umumnya dianggap sebagai pernyataan untuk membubarkan majelis rendah, namun fokusnya terletak pada kata "waktu dekat". Dalam pertemuan pemimpin ketiga partai, Yoshihiko Noda dan Sadakazu Tanigaki telah mengadakan pembicaraan eksklusif tertutup selama setengah jam lebih. Maka opini banyak berspekulasi mengenai "kesepakatan rahasia" apa yang dicapai kedua pemimpin itu mengenai waktu pembubaran majelis rendah. Sementara itu, analis menunjukkan, tidak tertutup kemungkinan komitmen lisan tentang kesepahaman ketiga partai itu akan menjadi omong kosong bila Partai Demokratik akhirnya dapat meyakinkan Yoshihiko Noda meletakkan jabatan. Maka, kini masih sulit dipastikan mengenai waktu perombakan dunia politik di Jepang, namun yang dapat diperkirakan adalah bahwa perkembangan dunia politik di negeri itu akan semakin rumit.