KTT peringatan 20 tahun hubungan dialog India-ASEAN berakhir di New Delhi, ibukota India beberapa hari lalu. Sehubungan dengan itu, media India dalam komentarnya mengatakan, KTT tersebut adalah suatu titik balik penting bagi India dalam menjalankan kebijakan "menoleh ke Timur", menandai percepatan pergerakan langkah India ke arah Timur, memperkuat kerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara bahkan Asia Timur untuk mengambil peran lebih penting di kawasan Asia.
Pernyataan perspektif yang diterima baik KTT peringatan itu memberikan arahan bagi perkembangan hubungan antara India dan ASEAN untuk 20 tahun ke depan, antara lain mencakup peningkatan kerjasama kedua pihak di bidang-bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Di bidang politik, India dan ASEAN telah menetapkan untuk meningkatkan kemiteraan kerjasama dialog menjadi kemiteraan strategis, dan membuat rencana tentang garis pengembangan yang konkret untuk masa depan. Di bidang ekonomi, kedua pihak telah menyelesaikan perundingan persetujuan perdagangan bebas di bidang perdagangan jasa dan investasi. Direncanakan pula untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi 100 miliar dolar Amerika pada tahun 2015, dan menjadi 200 miliar dolar Amerika pada tahun 2022. Sementara itu, kedua pihak sepakat akan terus meningkatkan kerjasama di bidang pembangunan infrastruktur, pertanian, pariwisata dan industri energi baru, memeprluas lingkup kerjasama, dan menggali potensi lebih besar. Di bidang keamanan non-tradisional, kedua pihak menekankan kerjasama keamanan di laut, dan menunjukkan sikap untuk berkoordinasi dalam masalah sengketa maritim. Kedua pihak sepakat pula akan bekerjasama memperkuat kerjasama di bidang antiterorisme dan penyelamatan bencana.
Bagi India, hasil-hasil yang dicapai dalam KTT peringatan itu adalah salah satu hasil upayanya pada tahun-tahun belakangan ini yang terus memperkuat pelaksanaan kebijakan "menoleh ke Timur". Dalam menoleh ke Timur, Asia Tenggara adalah pos pertama dan yang terpenting bagi India. Ini tidak saja karena sejak dahulu kala sudah terjalin hubungan yang erat antara India dan kawasan Asia Tenggara, dan terdapat dasar yang baik untuk melakukan kerjasama, yang lebih penting dalam situasi strategis dewasa ini, Asia Tenggara telah menjadi suatu kawasan utama adu kekuatan dan perebutan antara negara-negara Asia Pasifik, termasuk Amerika Serikat. Dari segi geografi, Asia Tenggara juga jembatan bagi India menuju Asia Timur yang merupakan kawasan paling makmur ekonominya di Asia. Dan dari segi ekonomi, negara-negara Asia Tenggara sedang berupaya menerima relokasi industri manufaktur dunia, dan kemungkinan akan menempati posisi penting dalam peta ekonomi dunia di masa depan. Oleh karena itu, meningkatkan hubungan kerjasama bersahabat dengan Asia Tenggara adalah suatu langkah India yang harus dilalui untuk menjadi negara kuat regional dan mengeluarkan suara lebih kuat dalam urusan regional Asia.
Namun, India juga menyatakan, mengembangkan kerjasama dengan negara-negara Asia, termasuk Tiongkok, adalah nada utama untuk suatu waktu cukup panjang ke depan. Mengenai pengaruh pergerakan India ke Timur terhadap hubungan India-Tiongkok, seperti yang dispekulasikan oleh kalangan luar, Menteri Luar Negeri India Salman Khurshid baru-baru ini telah menunjukkan sikap yang sangat positif dalam menjelaskan pendirian pemerintahnya. Dikatakannya bahwa diplomasi India yang terbaik harus merupakan sinergi melalui kerjasama dengan negara-negara lain, dan bukan konfrontasi dengan suatu negara tertentu. Salman Khurshid menyatakan bahwa Tiongkok adalah mitera kerjasama penting bagi India, "peningkatan kerjasama India-Tiongkok akan mendefinisikan peranan Asia di abad ke-21".