Presiden Venezuela Hugo Chavez tidak menghadiri upacara pengambilan sumpah jabatan kemarin (10/1) karena tengah menjalani perobatan di Kuba. Mahkamah Agung Venezuela mengumumkan bahwa Chavez akan meneruskan jabatannya sebagai presiden Venezuela, meskipun tidak hadir dalam upacara tersebut. Peneliti dari Akademi Sosial dan Ilmu Pengetahuan Tiongkok Xu Shicheng berpendapat walaupun Chavez tengah menjalani perobatan, partai berkuasa di negara tersebut masih unggul dibanding partai oposisi. Kebijakan dalam negeri maupun luar negeri Venezuela diperkirakan akan terus stabil.
Xu Shicheng mengatakan kesehatan Chavez saat ini mengkhawatirkan. Ia mengatakan jika Venezuela mengadakan pemilu presiden dalam waktu pendek, maka Wakil Presiden Nicolas Maduro Moros berkemungkinan besar memenangkan pemilu dan mengalahkan Henrique Capriles yang adalah pemimpin partai oposisi.
Menurut analis, Maduro memiliki tiga karakter yang disukai Chavez, antara lain ideologi kiri yang radikal, bersahabat dengan Kuba, dan pandangan internasionalnya.
Xu Shicheng berpendapat jika Maduro menang dalam pemilu presiden selanjutnya, maka Ia percaya Maduro akan menepati janjinya untuk meneruskan reformasi dan pembangunan yang tengah dijalankan oleh Chavez. Tapi kebijakan dalam negeri dan luar negeri kemungkinan akan diatur kembali oleh Maduro, terutama kebijakan terkait hubungan dengan Amerika Serikat.
Xu Shicheng mengatakan mayoritas rakyat kelas menengah dan bawah mendukung partai berkuasa, namun kalangan atas Venezuela mendukung partai oposisi. Xu Shichen mengatakan pemimpin Venezuela perlu mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak dan memelihara stabilitas negara.