Gedung Putih AS mengumumkan Barack Obama untuk pertama kalinya mengunjungi Israel dengan identitas sebagai Presiden. Media Israel memaparkan, Obama berkemungkinan akan memulai kunjungannya ke Israel pada sekitar tanggal 20 Maret mendatang.
Selain itu, Obama juga akan mengunjungi Yordania dan tepi barat Sungai Yordan Palestina. Kunjungan Obama kali bertujuan untuk mengetahui masalah nuklir Iran, krisis Suriah dan pemulihan Pembicaraan Perdamaian Palestina dan Israel.
Media AS menganalisa, bahwa Timur Tengah menjadi kunjungan pertama setelah Obama melanjutkan jabatannya sebagai Presiden. Ia menunjukkan bahwa masa jabatan kedua Obama adalah menfokuskan kawasan Timur Tengah yang tidak stabil.
Pada 5 Juni 2009, Barack Obama mengunjungi Mesir dan mengimbau hubungan AS dengan dunia Islam dapat mempunyai suatu permulaan yang baru. Ia juga menyatakan AS akan mengadakan penyesuaian besar terhadap strategi Timur Tengah. Beberapa tahun ini, pemerintah Obama sering bergerak di Asia, ini mencerminkan AS ingin melepaskan diri dari Timur Tengah dan kembali ke Asia.
Namun, banyak tokoh mengkritik dan mencurigai apakah AS mempunyai sumber daya yang cukup untuk melaksanakan strateginya di Asia, yang dinamakan "penyeimbangan kembali". Bahkan ada orang yang berterus terang menunjukkan bahwa strategi AS yang dinamakan mengarah ke Asia lebih banyak ditunjukkan pada permukaannya dan bukannya kebijakan hakiki.
Pengamat menunjukkan, meski pemerintah Obama mengumumkan akan menfokuskan Asia, tapi sekarang masalah nuklir Iran, perang domestik Suriah, kegoncangan situasi politik Mesir serta konflik Palestina dan Israel, serta keadaan-keadaan di Timur Tengah yang semakin memanas benar-benar menyusahkan AS untuk melepaskan diri dari sana.
Strategi Timur Tengah dengan AS telah berlangsung puluhan tahun, selama itu, AS ikut campur di beraneka ragam urusan regional. Tetapi situasi Timur Tengah tidak berkembang menurut peta jalan yang dirancangan AS. Sebaliknya, kekuatan Islam dunia Arab bangkit, hal ini sangat mengganggu keputusan AS. Kegoncangan situasi Timur Tengah kini sedang memberi banyak tantangan kepada AS.
Kesulitan-kesulitan tersebut memaksa pemerintah Obama mengembalikan fokusnya pada Timur Tengah. Dalam hal ini, AS juga sulit mengarah ke Asia.