Genap 10 Tahun Perang Irak
  2013-03-20 12:57:08  CRI

Hari ini (20/3)genap 10 tahun meletusnya perang Irak yang dilancarkan AS. Sejauh ini belum tampak jelas adanya pihak yang memenangkanperang tersebut.

Perang Irak boleh dikatakan sebagai sebuah malapetaka bagi negara Irak maupun rakyatnya. Selama puluhan tahun ini, Irak tak henti-hentinya dilanda perang, seperti perang Iran-Irak, Perang Kuwait, Perang Teluk. Namun sepertinya Perang Irak inilah yang mengakibatkan penderitaan terparah bagi negara tesebut. Sepuluh tahun telah berlalu, insiden teroris di Irak telah menewaskan puluhan ribu orang, negara berada dalam kondisi terpecah-belah, pembangunan kembali yang diidam-idamkan rakyat masih jauh dari kenyataan.

Perang Irak juga menghancurkan keseimbangan kekuatan geopolitik di kawasan Timur Tengah, sekaligus mendatangkan malapetaka di kawasan tersebut. Empat kekuatan geopolitik di kawasan Timur Tengah, termasuk negara-negara Arab, Iran, Turki dan Israel, merupakan dasar penting untuk memelihara stabilitas di kawasan tersebut. Jauh pada tahun1990an, AS pernah giat menjalankan politik yang mendorong perundingan perdamaian antara Arab dan Israel serta mengekang Iran dan Irak. Politik tersebut memang mendatangkan ketenteraman sementara dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, proses perdamaian Palestina dan Israel pun mencapai kemajuan besar ketika itu. Namun keseimbangan kekuatan geopolitik dihancurkan oleh aksi militer AS pasca 11 September. Akhirnya, keseimbangan antar berbagai kekuatan di kawasan tersebut tidak lagi terpelihara.

Bagi AS sendiri, Perang Irak juga merupakan malapetaka. Saat ini semakin banyak rakyat AS yang menyadari bahwa perang Irak adalah sebuah kegagalan srategis bagi AS. Selain telah menelan belanja militer dalam jumlah fantastis dan mengorbakan ribuan jiwa tentara AS, perang tersebut bertentangan pula dengan tujuan dasar kebijakan anti-teroris AS. Perang ini juga telah berdampak pada menurunnya pengaruh sehingga kekuatan lunak AS .

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040