Peluang Baru Pembentukan Hubungan Negara Besar Pola Baru Tiongkok-AS
  2013-03-21 13:05:58  Kantor Berita Xinhua

XINHUA: Utusan Khusus Presiden AS Barack Obama, Menteri Keuangan Baru Jacob Lew hari Selasa dan Rabu kemarin mengunjungi Tiongkok. Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang secara terpisah menemui Jacob Lew. Pada kesempatan tersebut, Xi Jinping menunjukkan, pihak Tiongkok bersedia berupaya bersama dengan pihak AS membentuk hubungan kemitraan kerja sama Tiongkok-AS dari sudut strategi dan jangka panjang untuk menemukan sebuah jalan hubungan negara besar berpola baru. Obama sebelumnya menyatakan, hubungan AS-Tiongkok tengah menghadapi peluang historik untuk menetapkan arah masa depan, sementara berharap berupaya membentuk hubungan negara besar berpola baru di atas dasar persaingan sehat dan bukan pertarungan strategis.

Dikabarkan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry akan mengunjungi Tiongkok pada pertengahan bulan depan. Analis menyatakan, anggota Kabinet baru Obama baru-baru ini mengadakan kontak intens dengan Tiongkok. Ini menunjukkan perhatian besar pihak AS terhadap hubungannya dengan Tiongkok. Kedua pihak diperkirakan akan merancang peta jalan baru bagi perkembangan hubungan Tiongkok-AS pada masa depan.

Pembentukan hubungan negara besar berpola baru Tiongkok-AS memiliki dasar yang baik. Melalui perkembangan puluhan tahun, hubungan Tiongkok-AS kini menjadi salah satu hubungan paling penting dan paling dinamis di dunia. Kepentingan kedua negara bercampur baur dan terus diperdalam sehingga menciptakan syarat kondusif bagi pembentukan hubungan negara besar berpola baru. Hubungan ekonomi dan dagang kedua negara juga sangat luas dan mendalam, kedua pihak menjadi mitra dagang kedua terbesar bagi pihak lainnya. Volume perdagangan kedua negara tahun lalu mencapai sekitar $500 miliar dan terus menunjukkan potensi perkembangan; Tiongkok dan AS juga telah menetapkan mekanisme hubungan tingkat tinggi dan konsultasi dialog, pertukaran personel dan kebudayaan antara kedua pihak terus diperluas serta hubungan militer juga telah kembali ke jalan normal. Selain itu, Tiongkok dan AS terus mengadakan koordinasi dan kerja sama pada serangkaian masalah yang menjadi perhatian internasional dan regional.

Jajaran pimpinan baru Tiongkok dan AS juga telah mencapai pengertian bersama mengenai pembentukan hubungan negara besar berpola baru. Presiden Xi Jinping dalam pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Obama membenarkan bahwa pihak Tiongkok akan mencurahkan upaya dalam pembentukan bersama hubungan kemitraan kerja sama antara Tiongkok-AS. Meski kedua negara menghadapi peluang baru dalam membentuk hubungan negara besar berpola baru, itu juga membutuhkan upaya bersama kedua pihak untuk mengatasi berbagai tantangan. Di antara Tiongkok dan AS terdapat banyak perbedaan, seperti dalam hal sistem sosial, tahap perkembangan serta sejarah, kebudayaan dan tradisi, juga terdapat banyak perselisihan di bidang ekonomi dan perdagangan, politik dan isu-isu yang menyita perhatian dunia, terlebih lagi prasangka yang kerap dituduhkan oleh sejumlah tokoh kalangan politik dan media AS.

Selain itu, media AS jugaperiodic kerap merekayasa dan membawa-bawa argumentasi "ancaman Tiongkok" dan dengan cara penyimpangan dari kenyataan menghambat perkembangan Tiongkok. Contoh terbaru ialah belum lama ini, pihak AS mengeluarkan argumentasi ancaman peretas Tiongkok. Selain itu, campur tangan AS di bidang ekonomi melalui jalur politik juga semakin gencar. Dalam kampanye pemilihan presiden tahun lalu, dua partai AS terus menyudutkan Tiongkok pada masalah-masalah kurs, kesempatan kerja dan perdagangan. Sejumlah pakar AS berpendapat, hubungan militer juga menajdi hambatan dalam pembentukan hubungan negara besar berpola baru Tiongkok-AS.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040