Setelah mengalami serangan sengit selama satu hari, kekuatan bersenjata pemberontak Afrika Tengah akhirnya menduduki ibukota Bangui. Presiden Afrika Tengah Bozize melarikan diri ke negara tetangga Kongo(kingsasa). Di bawah koordinasi Kedutaan Besar Tiongkok di Afrika Tengah, 60 warga Tiongkok telah meninggalkan Afrika Tengah dengan selamat.
Saat ini Afrika Tengah sedang menghadapi situasi paling kacau sejak melepaskan diri dari pemerintah kolonial Perancis pada tahun 1960. Pada tanggal 21 Maret lalu, Federasasi kekuatan bersenjata anti pemerintah Seleka sekali lagi mengambil aksi militer berskala besar, dan menduduki sejumlah tempat . dengan dalih gagalnya Presiden Bozize melaksanakan Persetujuan Gencatan Senjata 11 Januari lalu. Pukul 8.00 tanggal 24 Maret, kekuatan bersenjata anti pemerintah mulai melancarkan serangan terhadap ibukota Bangui, hingga akhirnya kekuatan anti pemerintah menerobos garis pertahanan yang dibangun tentara Afrika Selatan dan tentara Afrika Tengah, dan menduduki Bangui.
Juru bicara pemerintah Afrika Tengah membenarkan, semua lokasi strategis Bangui telah diduduki, kota Bangui telah dikontrol tentara pemberontak. Seorang penasihat presiden yang tak ingin diungkapkan identitasnya mengatakan, sebelum tentara pemberontak mengepung Gedung Kepresidenan, Presiden Bozize telah melarikan diri ke Kongo(kingsasa) n.
Opini umum berpendapat bahwa, sulit bagi pemerintah Afrika Tengah untuk membalikkan situasi saat ini dalam waktu dekat dengan menggunakan kekuatan militer luar negeri. Meski terdapat 400 prajurit Afrika Selatan yang ditempatkan di Afrika Tengah, dan pihak militer Afrika Selatan menyatakan keyakinannya bahwa situasi masih terkendali, namun diungkapkan pula bahwa pasukan Afrika Selatan berencana untuk menarik diri negeri tersebut.
Duta Besar Tiongkok Sun Haichao menyatakan bahwa, setelah mengetahuiseriusnya situasi, pihaknya mulai melakukan tindakan perlindungan dan penarikan warga dan perantau Tiongkok di Afrika Tengah. Sejauh ini, lebih dari 60 warga Tiongkok sudah dipulangkan. Aksi penarikan warga Tiongkok berlangsung lancar. Selain itu masih terdapat 10 lebih warga Tiongkok yang memilih tetap tinggal di kota Bangui.