Berbagai Daerah Tiongkok Kemukakan Rincian Pengontrolan Pasar Properti
  2013-04-01 11:52:50  CRI

Kemarin(31/3), rincian pengontrolan pasar properti telah dikemukakan di berbagai daerah. Para pakar dan kalangan properti berpendapat secara keseluruhan kebijakan initerkesan keras dan berpotensi mendinginkan pasar, namun yang paling penting dan yang perlu disempurnakan antara lain adalah pelaksanaannya.

Para pakar dan kalangan properti berpendapat, kecenderungan pengontrolan yang ketat secara keseluruhan terlihat pada tiga aspek diantaranya:

Lingkup pembatasan pembelian properti di sejumlah kota diperluas. Misalnya, setelah dikemukakannya kebijakan pengontrolan pasar properti di Provinsi Guangdong, kebijakan pembatasan di Kota-kota Zhuhai dan Foshan yang sebelumnya hanya terdapat pembatasan pembelian di distrik kota utama, kini diperluas menjadi pembatasan di semua daerah administrasinya.

Kota Beijing juga mengeluarkan ketetapan pembelian properti bagi warga lajang atau belum menikah. Bagi lajang yang belum memiliki rumah tinggal, diperbolehkan membeli satu unit rumah. Meski demikian, bagi lajang dengan satu atau lebih unit rumah tidak lagi diizinkan untuk melakukan pembelian rumah. Mengenai masalah pemungutan pajak pendapatan penjualan rumah perorangan yang sangat mengundang perhatian umum, rincian ketentuan Beijing melakukan penetapan kongkret penghitungan nilai semula rumah komoditi, rumah bangunan pribadi, rumah sederhana jaminan sosial dan rumah yang telah dibeli.

Selanjutnya, harga properti akan dikendalikan lebih lanjut. Sejumlah kota dengan jelas mengumumkan harga rumah komoditi yang baru dengan dikurangi faktor rumah jaminan sosial; sejumlah kota mengemukakan bahwa skala penaikan harga properti tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada skala pertumbuhan riil pendapatan penduduk kota.

Dan terakhir, langkah penggabungan informasi rumah perorangan di sejumlah kota dipercepat.

Deputi Periset Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara Liu Weimin mengatakan, dilihat dari rincian yang dikemukakan berbagai daerah saat ini, baik kebijakan pengontrolan yang lebih ketat maupun kebijakan kredit dan pemungutan pajak yang lebih ketat itu telah berpengaruh pada pokok pengontrolan di berbagai daerah kali ini.

Dilihat dari rincian pengontrolan properti di berbagai daerah, secara titik berat mendukung kebutuhan pembelian rumah pertama, rumah untuk kebutuhan sendiri dan rumah ukuran menengah dan kecil merupakan kesepahaman, namun masih belum ada langkah kongkret mengenai langkah mendorong kebutuhan memperbaiki perumahan.

Para pakar juga mengusulkan agar menajmin hasil pelaksanaan kebijakan perumahan yang terkait.

Liu Weimin berpendapat, kebijakan pembatasan pembelian properti, kredit dan perpajakan yang lebih ketat akan mendinginkan pasar properti yang terlalu membuncah. Ia menyatakan, dalam waktu beberapa minggu setelah dikemukakannya "Usulan Lima Pasal Dewan Negara", jual beli rumah bekas di sejumlah kota menanjak serentak. Seiring dengan dikemukakannya rincian pengontrolan dan kebijakan yang terkait di berbagai daerah, efek jangka pendek itu akan lenyap. Diperluasnya lingkup pembatasan pembelian dan ditingkatkannya standar pembatasan akan mengakibatkan permintaan dan persediaan rumah di sejumlah kota menurun. Pasar properti akan menghadapi sebuah proses penyesuaian kembali dan pengimbangan putaran baru. Liu Weimin mengatakan, sebelum pengaruh dari rincian ketentuan di daerah ini terasa,, animo para calon pembeli rumah akan meningkat sehingga pasar properti akan mengalami pendinginan dalam suatu periode mendatang.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040