Hari Raya Duanwu
  2013-06-04 13:47:49  CRI

Festival tradisional Duanwu, yang di oleh kalangan masyarakat Tionghoa Indonesia disebut sebagai hari raya Peh Cun atau hari bacang, jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Nama lainnya adalah Duanwu (duan kelima), atau Duanyang. Festival ini juga dikenal sebagai Wurijie (Hari raya tanggal lima), Chongwujie (Hari raya "dobel" lima), Wuyuejie (hari raya bulan lima), Yulanjie, Nüerjie (Hari anak perempuan), Tianzhongjie, Dila, Tianzhongjie (Hari pujangga), Longri (Hari naga), dan lain-lain.

Banyak kisah tentang asal-muasal festival Duanwu ini. Berdasar catatan sejarah dan pembuktian arkeologis, asal hari raya Duanwu adalah hari raya bangsa Wuyue di China selatan pada zaman kuno untuk menyembahyangi totem mereka. Sejarah ini masih lebih awal daripada kisah tentang pujangga Qu Yuan yang dikenal kebanyakan orang. Tetapi walaupun telah berlalu ribuan tahun, kecintaan Qu Yuan terhadap negara sungguh mengetuk hati para pujangga dan merasuk di hati rakyat, sampai ada ungkapan, "sayangi dan ratapi Qu Yuan, resapi ajarannya, wariskan turun-temurun". Karena itu, anggapan bahwa hari Duanwu untuk memperingati Qu Yuan adalah yang paling populer dan besar pengaruhnya di kalangan masyarakat. Masyarakat China juga mempunyai tradisi di Hari Duanwu untuk menggelar lomba perahu naga dan makan bacang, yang semuanya juga dikaitkan dengan penghormatan terhadap Qu Yuan.

1 2 3
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040