Sejak Juni, suku bunga antar bank yang mencerminkan biaya kredit antar bank daratan Tiongkok terus meningkat. Bank yang hampir tidak pernah kekurangan uang juga kekurangan dana. Tapi pemerintah Tiongkok belum memasukkan uang kepada pasar. Ini menunjukkan tekad pemerintah Tiongkok untuk meluruskan masalah struktur ekonomi.
Analis berpendapat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketegangan uang beredar antar bank adalah berkurangnya pemasukan devisa pada Mei lalu. Kebutuhan akan uang memungkinkan kesalahpahaman pasar terhadap tujuan kebijakan Bank Sentral Tiongkok.
Sedangkan terlalu cepatnya produk kredit bank dan pembayaran oleh bank disebabkan sebagian produk bank adalah unsur penting yang menyebabkan kekurangan dana.
Tapi, sebenarnya Tiongkok telah mempunyai cadangan mata uang yang menerobos seratus triliun Yuan. Boleh dikatakan bahwa di pasar tidak kekurangan dana.
Pakar berpendapat bahwa kekurangan dana dewasa ini sebenarnya adalah disebabkan tegangnya dana di bidang struktur. Hal ini bukanlah kekurangan dana, tetapi dana tersebut tidak muncul di tempat yang tepat.
Wakil Kepala Kantor Riset Bank Eksploitasi Negara, Cao Honghui berpendapat, terlalu banyak dana beredar antar bank dan mengalir ke pasar properti, tapi sektor industri masih sulit mendapat dana dari jalur pengumpulan dana.
Menghadapi keadaan ini, bank sentral tidak mengambil tindakan-tindakan untuk membeli kembali atau menurunkan tingkat cadangan tabungan. Ini menyatakan Bank Sentral Tiongkok tidak berniat mendorong longgarnya dana.
Direktur Kantor Penelitian Bank Tiongkok Universitas Keuangan Sentral Tiongkok, Guo Tianyong mengatakan bahwa kekurangan dana disebabkan tidak pantasnya struktur dana bank komersial. Bank untuk mengincar keuntungan yang lebih banyak, kebanyakan dana dikucurkan pada bidang dengan laba yang lebih tinggi.
Guo Tianyong mengatakan bahwa Bank Komersial Tiongkok hendaknya mengatur kembali struktur, dan memanfaatkan dana dengan baik.