Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye kemarin (27/06) tiba di Beijing untuk mengadakan kunjungan perdana ke Tiongkok.
Pada kesempatan dimana Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Park Geun-Hye , kedua pemimpin sepakat memperdalam hubungan mitra strategis Tiongkok-Korsel. Xi Jinping mengatakan:
"Kami sepakat untuk berpegang teguh pada target denuklirisasi di Semananjung Korea, guna memelihara perdamaian dan kestabilan di Semenanjung , juga menyelesaikan masalah dengan dialog. Situasi Semenanjung Korea kini berubah sangat optimis. Berbagai pihak hendaknya berupaya bersama agar pembicaraan enam pihak dapat dipulihkan sedini mungkin. Tiongkok mendukung Korea Selatan dan Korea Utara memperbaiki hubungan mereka, mewujudkan kerja sama dan perdamaian, hingga pada gilirannya dapat menuntun ke arah rekonsiliasi."
Selama satu bulan lalu, dua pejabat senior Korea Utara berkunjung ke Tiongkok. Utusan Khusus Presiden Korea Utara Choe Ryong-hae mengatakan bahwa Korut bersedia menyelesaikan masalah melalui dialog. Korut bahkan mengajukan usul kepada Korsel dan AS untuk mengadakan dialog, berarti Korut telah mengambil inisiatif dan memberi sinyal positif untuk meredakan ketegangan.
Mengenai hal ini, Park Geun-Hye mengatakan Korsel bersedia meningkatkan perundingan dan kerja sama, mengeluarkan syarat untuk membuka kembali pembicaraan enam pihak, dan berupaya memperbaiki hubungan antara Korsel dan Korut.
Kemarin, Tiongkok dan Korsel menandatangani dokumen kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, moneter, iptek, energi, lingkungan, dll
Park Geun-hye mengatakan:
"Kedua pihak sepakat, ekonomi kedua negara bersifat saling mengisi. Kedua negara sepakat membentuk mekanisme kerja sama untuk saling melengkapi, memberi sumbangan demi perkembangan ekonomi secara mantap dalam jangka panjang. Dengan latar belakangan inilah, kedua negara menandatangani memorandum untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan."