Pada pukul 7:45 pagi kemarin (22/7), di daerah perbatasan Kabupaten Minxiandan, Kabupaten Zhangxian Provinsi Gansu Tiongkok terjadi gempa bumi berkuatan 6,6 SR.
Setelah gempa terjadi, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang mengadakan kontak telepon untuk mengetahui kondisi bencana. Presiden dan Perdana Menteri menyatakan keprihatinan kepada penduduk di daerah bencana, sekaligus memberikan instruksi mengenai pertolongan bencana. Wakil Kepala Direktorat Pertolongan Bencana Kementerian Urusan Sipil Tiongkok Li Baojun mengatakan, tim kerja dari Kementerian Urusan Sipil kini telah menuju daerah bencana untuk mengetahui kondisi lebih lanjut, juga akan mengatur penempatan korban bencana dan pekerjaan penanggulangan.
"Kementerian Urusan Sipil telah mengirimkan 10 ribu tenda, 30 ribu selimut, 5 ribu ranjang lipat dan 10 ribu kantung tidur ke Provinsi Gansu untuk membantu para korban bencana.
Badan Urusan Sipil Provinsi Gansu juga telah mengirimkan bahan makanan dalam jumlah besar seperti mi instan dan air mineral, sehingga kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari penduduk di daerah bencana dapat dijamin."
Setelah terjadinya bencana gempa, sekitar 1.800 orang tentara pembebasan rakyat, polisi bersenjata dan tim pemadam kebakaran tiba di daerah bencana untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Sekitar 10 ribu kader setempat juga ikut serta dalam misi tersebut. Berbagai kelompok masyarakat di daerah bencana turut aktif menolong para korban yang tertimbun reruntuhan.
Menurut penjelasan, aksi penyelematan di daerah bencana kini menghadapi beberapa kesulitan:
"Pertama, telekomunikasi tidak lancar. Pencarian dan pemberian bantuan dilakukan dengan berjalan kaki, sehingga memakan waktu yang lebih lama; kedua, terdapat beberapa rumah dalam kondisi berbahaya, sehingga jika terjadi gempa susulan , maka akan menjadi ancaman; dan ketiga, banyak anggota tim penyelamat yang masih dalam perjalanan menuju daerah bencana, pembagian tugas masih dalam proses , menyebabkan kurangnya efisiensi kerja. Cuaca cerah menguntungkan proses pertolongan bencana, tapi ramalan cuaca mengatakan bahwa mungkin akan terjadi hujan pada esok dan lusa. Jika benar, maka akan menghambat proses pencarian dan pertolongan. Tempat penginapan para korban juga merupakan sebuah masalah dan daerah bencana kekurangan air minum dan tenda."
Setelah terjadinya gempa, Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional juga mencanangkan pekerjaan tanggap darurat kesehatan dengan mengirim tim ahli klinis menuju daerah bencana. Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Gangsu juga mengirimkan tim tanggap darurat kesehatan gelombang pertama sejumlah 50 orang menuju daerah bencana, kemudian akan disusul tim tanggap darurat kesehatan gelombang kedua yang terdiri dari pakar medis, pendidikan kesehatan dan kesehatan psikologis.