Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik (TPP) putaran ke-18 yang berlangsung selama 10 hari sedang digelar di Kota Kinabalu, Malaysia. Kemarin sore, Jepang resmi ikut serta dalam perundingan tersebut, sebagai negara perunding ke -12 TPP. Dengan demikian, total PDB semua peserta perundingan TPP melampaui 40 persen dari pada PDB seluruh dunia. Pakar berpendapat, bergabungnya Jepang dalam perundingan TPP sarat makna politis, daripada kepentingan ekonomi. Diperkirakan kecil kemungkinan TPP akan mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini diakibatkan rumitnya perundingan, yang datang dari berbagai negara pesertanya.
Saat ini terdapat 12 negara yang ikut serta dalam perundingan TPP, termasuk AS, Singapura, Malaysia, Brunei, Vietnam, Chili, Australia, Selandia Baru, Jepang dan lain-lainnya. Total PDB 12 negara tersebut tercatat 26 hingga 27 triliun dolar Amerika, hampir merupakan 40 persen PDB dunia, dan mencakup sepertiga nilai perdagangan dunia. Mantan Sekretaris Politik Perdana Menteri Malaysia berpendapat, Jepang ingin mengambil keuntungan dari perekonomian Trans-Pasifik dan membangkitkan diri di kawasan Asia, dengan tujuan melawan Tiongkok.
Petinggi Malaysia tersebut menyatakan, perdagangan antara Jepang dan Asia Tenggara sebenarnya tidak banyak berhubungan dengan TPP. Asia Tenggara merupakan pasar besar produk Jepang sekaligus pemasok bahan baku besar bagi Jepang. Pembangkitan kembali ekonomi Jepang akan mendatangkan lebih banyak interaksi antara Jepang dengan Asia Tenggara.
Tujuan keikutsertaan Jepang dalam perundingan TPP adalah mengikuti AS. Tindakan itu pun dapat mendatangkan resiko bagi Jepang. Di satu pihak, Abe Shinzo pernah berkomitmen ikut serta dalam TPP dalam kunjungannya ke AS. Saat ini Abe telah memenangkan pemilu Majelis Tinggi, sehingga komitmen yang telah ia sampaikan harus dijalankan. Di pihak lain, perundingan di 15 bidang, dari keseluruhan 21 bidang telah berakhir dan telah mencapai kesepakatan. Saat ini hanya tersisa 6 bidang untuk dirundingkan lebih lanjut, termasuk pembelian pemerintah, hak kekayaan intelektual, yang cukup sulit dikerjakan.
Dalam pemilu Jepang, Partai Liberal dan Demokat (LDP) Jepang berjanji akan memelihara kepentingan komoditi Jepang , antara lain beras, gandum, daging sapi, daging babi, produk kacang dan gula pasir. Jika tidak, Jepang akan mundur diri dari perundingan tersebut. Usai pemilu, kekuatan Jepang untuk memelihara pertanian Jepang kian meningkat, maka hal tersebut dapat mendatangkan kesulitan besar bagi Abe dalam proses perundingan TPP.