"Luoli" adalah seekor kucing yang dipelihara seorang wanita New Zealand bernama Kim Edwards. Harian New Zealand Herald Selasa melaporkan, Luoli mungkin salah makan racun tikus dan langsung dilarikan oleh Edwards ke rumah sakit binatang setempat.
Setelah memeriksanya, dokter hewan mengemukakan dua usulan. Salah satunya adalah transfusi darah kucing, tapi Edwards mengatakan, ia tidak ada waktu yang cukup untuk mencari seekor kucing lain yang cocok darahnya, dan kalau tipe darahnya tidak sama, Luoli akan mati. Usulan lain adalah transfusi darah anjing, tapi Edwards diberitahukan bahwa 5 hari setelah ditransfusi darah anjing, Luoli mungkin akan menunjukkan gejala penolakan dan itu berarti ada waktu yang cukup untuk mencari darah kucing yang sejenis.
Edwards kemudian meminta bantuan temannya Micheal. Sedangkan Micheal menyatakan ia bersedia untuk mendonasi darah anjing kesayangannya.
Dokter hewan mengatakan, sebelumnya ia tidak pernah berbuat demikian, tapi tidak ada pilihan lain ketika menghadapi keadaan darurat. Banyak orang menganggap itu tidak akan berhasil. Tapi Luoli berhasil diselamatkan dengan transfusi darah anjing. Edwards mengatakan, Luoli rupanya menahan ujian itu dan tidak menunjukkan efek samping apapun. Itu memang luar biasa. Edwards mengatakan, Luoli kini sudah sembuh tapi tidak menjadi seekor kucing yang menggonggong dan membantu mengambil surat kabar seperti anjing.