Maskapai penerbangan Scoot Airlines yang berbasis di Singapura kini memberlakukan kawasan bebas anak kecil atau child-free zone dalam pesawatnya. Pesawat Scoot Airlines dengan jurusan dari Singapura ke Sydney dan Gold Coast, Australia telah melarang anak kecil usia di bawah 12 tahun menempati tempat duduk barisan 21 hingga 25 di atas pesawat.
Untuk mengupgrade ke tempat duduk di kawasan khusus ini, penumpang dikenakan biaya ekstra $14. Sekalipun kebijakan ini mengundang protes dari kalangan tertentu, tapi Scoot Airline bukanlah maskapai pertama yang memberlakukan area bebas anak kecil. Sebelumnya pada tahun 2011, Malaysian Airlines melarang bayi menempati area kelas satu dalam pesawat. Kemudian, akhirnya Malaysian Airlines memberlakukan kabin khusus yang tidak mengizinkan anak di bawah usia 12 tahun
CEO dari maskapai Scoot, Campbell Wilson mengatakan, kebijakan ini tidak bermaksud menyinggung para penumpang muda atau anak kecil dan orangtuanya, toh mereka cuman tidak diizinkan masuk ke kabin tertentu tapi boleh bebas di kabin-kabin lainnya.
CEO Malaysian Airlines, Tengku Zamil mengatakan larangan ini dibuat berdasarkan desakan dari para penumpang kelas satu yang mengeluhkan mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang akibat tangisan bayi, padahal mereka telah membayar mahal untuk pelayanan di kelas satu.
Selain bebas tangisan bayi, kabin bebas anak kecil ini juga memberikan ruangan yang lebih leluasa untuk meletakkan kaki.
Pada bulan Februari lalu, maskapai Air Asia X memberlakukan kawasan bebas anak di setiap pesawatnya, bahkan melengkapi tempat duduk penumpang dengan pencahayaan khusus untuk membuat penumpang lebih rileks.
Banyak pengguna microblog Twitter yang menyebutkan ini sebagai sebuah ide yang luar biasa. Sebagian besar masyarakat Inggris setuju dengan ide kawasan bebas anak ini, sebab mereka merasa teriakan anak kecil jauh lebih mengganggu kenyamanan penerbangan daripada makanan yang tidak enak atau kurangnya ruang untuk meletakkan kaki.