Pertemuan Puncak ke-8 Pemimpin G-20 yang berlangsung dari 5 September hari ini hingga 6 September esok hari dibuka di Saint Petersburg, Rusia. Para pemimpin ekonomi utama dunia berkumpul untuk mencapai kesepakatan mengenai kerja sama G-20, mencari penyesuaian bagi ekonomi global dan menambah stimulasi bagi ekonomi dunia. Pertemuan Puncak di Saint Petersburg akan menjadi salah satu rantai penting dalam proses perkembangan G-20.
Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sangat kekurangan stimulasi. Kontradiksi mendalam dan masalah struktur yang muncul dalam krisis moneter internasional masih belum dihapuskan. Meningkatkan penyelarasan kebijakan ekonomi makro dan mendorong rehabilitasi ekonomi dunia bersama merupakan tugas berat G-20. Negara-negara G-20 kini tengah beralih dari penanggapan krisis ke mekanisme jangka panjang. Mendorong dirampungkannya peralihan ini tidak saja dapat membantu G-20 membentuk kemitraan yang lebih erat, juga memungkinkan kelompok ini untuk terus memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi dunia dan pengelolaan ekonomi global.
Pengelolaan ekonomi global yang efektif membutuhkan perancangan konfigurasi secara jangka panjang dan keseluruhan. Meski proses perkembangan mekanisme G-20 tidak luput dari dampak gejolak moneter Asia, krisis moneter internasional dan krisis lainnya, namun bila pola kerja sama lama dipertahankan, maka efeknya sulit dioptimalkan.
Dalam rangka merampungkan peralihan G-20 dari penanggapan krisis ke mekanisme pengelolaan jangka panjang, berbagai anggota perlu mulai memikirkan kepentingan bersama di samping kepentingan sendiri, menghindarkan pembesar-besaran masalah dan memprioritaskan masalah mendesak. Berbagai anggota Grup 20 mempunyai tuntutan bersama mengenai penstabilan iklim ekonomi global, dan perampungan peralihan Kelompok 20 dari penanggapan krisis ke mekanisme pengelolaan jangka panjang guna membantu mendorong ekonomi dunia merealisasi pertumbuhan yang kuat, berkesinambungan dan seimbang, sehingga sesuai dengan kepentingan fundamental berbagai anggota.
Bagaimana menyelaraskan perselisihan kepentingan antar berbagai anggota, terlebih perselisihan antara negara-negara maju dan negara-negara ekonomi baru merupakan sebuah masalah penting yang berkaitan dengan kelancaran peralihan Grup 20. Seiring dengan diperdalamnya taraf partisipasi Kelompok 20 dalam reformasi sistem moneter internasional, pembangunan sistem perdagangan multilateral, pengaturan perdagangan bebas regional dan perubahan iklim, perselisihan pendirian antar berbagai anggota mungkin akan semakin besar, serta akan menyangkut masalah mendalam berbagai pihak seperti status dalam tata tertib internasional masa depan. Dengan meningkatkan perancangan tingkat tinggi, mendorong pembangunan mekanisme Grup 20, mengupayakan kesepahaman berbagai anggota, memperhatikan keprihatinan berbagai anggota, Grup 20 baru dapat menghapuskan perselisihan dan merealisasi peralihan Grup 20.