KTT G-20 ke-8 kemarin digelar di Saint Petersburg, Rusia utara. Dalam pidatonya di depan G-20, Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan akan memelihara dan mengembangkan ekonomi dunia dengan tipe terbuka secara tegas. Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok akan memperdalam reformasi, dan mempertahanan strategi terbuka.
Kini, pertumbuhan ekonomi dunia masih kurang kuat, kontradiksi strukturisasi dan masalah konfigurasi diakibatakan krisis moneter internasional masih belum dipecahkan semua. Di bawah latar belakang tersebut, pertumbuhan dan penambahan lapangan kerja harus difokuskan dalam KTT kali ini. Dalam pertemuan tahap pertama kemarin, para pemimpin G-20 telah berbicara seputar topik antara lain ekonomi, perdagangan, pembangunan, reformasi sistem valuta dan finansial internasional. Para peserta menyatakan, proses rehabilitasi ekonomi dunia belum berakhir dan sedang berada pada tahap terpenting. Para anggota G-20 harus meningkatkan koordinasi dan kerja sama, menangani efek eksternal akibat kebijakan mata uang sendiri, memelihara stabilitas mata uang internasional, memperhatikan kepentingan negara-negara dengan perbedaan tingkat pembangunan, dan meletakkan dasar untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi secara kuat, berkelanjutan dan stabil.
Dalam pidatonya, Xi Jinping menekankan, negara-negara dunia harus berpandangan jauh, berupaya membangun ekonomi dunia dengan peningkatan inovasi serta perwujudan pembangunan dan kepentingan bersama. Xi Jinping menunjukkan, pertumbuhan ekonomi dunia membutuhkan inovasi dan negara-negara dunia harus meningkatkan mutu dan hasil guna pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengintensifkan daya kompetisi melalui restrukturisasi ekonomi.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, Xi Jinping menekankan, para anggota G-20 harus mempererat kemitraan ekonomi antara satu sama lain, dan bersama-sama memikul tanggung jawab. Pertama, harus mengambil kebijakan ekonomi makro yang bertanggung-jawab. Tiongkok mampu mewujudkan perkembangan ekonomi secara sehat dan berkelanjutan, sehingga menimbulkan efek positif ekstern kepada dunia. Kedua, para anggota hendaknya memelihara dan mengembangkan ekonomi dunia secara terbuka, menentang proteksionisme dalam segala bentuk dan mempertahankan sistem perdagangan bilateral secara adil, bebas dan tanpa diskriminasi. Ketiga menyempurkan pengelolaan ekonomi dunia menjadi lebih adil dan rasional. Negara-negara dunia juga harus kembali mengatur bobot masing-masing dalam IMF.
Mengenai kebijakan ekonomi Tiongkok, Xi Jinping menekankan, Tiongkok sedang mempelajari untuk memperdalam reformasi secara menyeluruh, menyelaraskan reformasi sistem di berbagai bidang termasuk ekonomi, politik, kebudayaan, sosial serta lingkungan. Tiongkok akan meningkatkan pembangunan sistem pasar, mendorong reformasi di bidang regulasi makro, fiskal, moneter, investasi dan pemerintahan. Tiongok akan berupaya memperdalam reformasi suku bunga dan nilai tukar, memperbesar skala kelenturan mata uang Renminbi, dan merealisasikan pertukaran bebas Renminbi di bawah projek modal. Tiongkok akan menyempurnakan undang-undang terkait untuk memudahkan perusahaan asing untuk berinvestasi di Tiongkok, memecahkan perselisihan perdagangan dengan negara-negara terkait melalui konsultasi.