(Beijing, 15 September 2013) – Sebagai upaya melestarikan World Intangible Cultural Heritage, KBRI Beijing memamerkan Angklung Indonesia dalam pameran 'Perjalanan Musik Bambu Huomao' di Ruang Eksebisi lantai 1 Huomao Mall, Chaoyang, Beijing, RRT.
Pameran alat musik bambu internasional ini berlangsung mulai tanggal 14 – 22 September 2013 dan diikuti oleh Indonesia, Malaysia, Thailand dan RRT. Dalam pameran tersebut KBRI Beijing memamerkan alat musik Angklung dan Kecapi, serta berbagai benda seni seperti Wayang Golek Uda Wala, Topeng Jendrak Jendrik, Rumah Adat Suku Dayak Kalimantan, Wayang Golek, Tabot Bengkulu, miniatur Tugu Khatulistiwa, dan senjata tradisional Kujang.
Dyah Retno Andrini, mewakili KBRI Beijing, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Huomao Mall dan Akademi Seni Musik Tiongkok yang telah mengundang Indonesia berpartisipasi dalam pameran alat musik bambu tersebut.
Seperti pada kesempatan-kesempatan serupa, KBRI Beijing selalu aktif berpartisipasi dengan tujuan untuk memperluas tapak kaki (foot-print) budaya Indonesia di mancanegara, khususnya Tiongkok.
Dapat dipastikan meningkatnya pemahaman rakyat Tiongkok terhadap budaya Indonesia akan turut pula mempererat hubungan antara kedua bangsa dan negara.
Pada kesempatan tersebut KBRI Beijing juga menampilkan pertunjukan tarian khas Indonesia yakni Tari Belibis dan permainan Angklung interaktif yang diikuti oleh para tamu VIP dan ratusan pengunjung pusat perbelanjaan tersebut.
Pertunjukan semakin meriah ketika para peserta secara interaktif memainkan alat musik angklung dengan lagu 'Tian Mimi' dan 'Yue Liang Dai Biao Wo De Xin' serta turut menari 'Lenggang Kangkung' yang dibawakan oleh mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Tsinghua University. (Sumber: KBRI Beijing)