Topan Haiyan yang menerjang Filipina sejauh ini telah menimbulkan korban jiwa atau kerugian harta benda dalam jumlah besar di negeri tersebut. Lembaga PBB, organisasi internasional dan negara-negara dunia mengulurkan tangan dengan mengadakan evaluasi bencana dan memberikan bantuan darurat kepada Filipina. Sehubungan aksi penyelamatan yang berjalan lamban, telah muncul sejumlah aksi pencurian dan penjarahan di deaerah bencana, diantaranya banyak toko-toko warga keturunan Tionghoa yang dirampok.
Usai terjangan Topan Haiyan, pemerintah Filipina segera mengeluarkan permohonan bantuan kepada dunia internasional. AS, Rusia, Kanada, Selandia Baru, Australia, Singapura, Korsel, Arab Saudi telah turut memberikan bantuan darurat. PBB pun turun tangan memberikan bantuan makanan, alat penampungan, barang kebutuhan sehari-hari senilai US$ 25 juta kepada daerah bencana, termasuk pula layanan medis dan penyuplaian air minum, demi mencegah terjadinya penyakit menular di daerah bencana. Selama dua hari ini , biskuit seberat 44 ton dan alat-alat telekomunikasi telah dikirim ke Filipina dari gudang tanggap darurat kemanusian PBB yang bertempat di Dubai. Juru bicara Kantor Koordinasi Kemanusian PBB kemarin mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar US$ 301 juta untuk aksi penyelamatan di daerah bencana Filipina yang dilanda Topan Haiyan.
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah kemarin mengumumkan, telah mengumpulkan dana senilai US$ 94,6 juta untuk Filipina.
Sekjen ASEAN Le Luong Minh kemarin mengatakan, pada minggu ini ASEAN akan memberikan bantuan berupa barang kebutuhan senilai US$ 500 ribu, termasuk pembangkit listrik ke daerah bencana. Gudang Pusat Bantuan Kemanusiaan ASEAN telah siap membagi-bagikan bantuan tersebut ke Filipina.