Pemerintah Kathmandu, Ibukota Nepal belakangan ini mengumumkan, untuk kehidupan para "dewi" setelah pensiun, pemerintah akan memberikan subsidi sekitar US$ 139 kepada dewi yang sudah pensiun setiap bulan sejak Juli tahun ini, batas waktu pemberian subsidi adalah selama 10 tahun.
Anak perempuan yang umurnya sekitar tiga sampai empat tahun dipilih dan disembahyangkan di Nepal, dan hal ini sudah memiliki sejarah selama 200 tahun lebih. Setelah terpilih, anak-anak tersebut disembahyangkan di Istana Durbar, Kathmandu. Mereka hanya dapat keluar 13 kali setiap tahun. Anak-anak tersebut akan mundur diri ketika mereka mengalami haid pertama. Sejauh ini, jumlah dewi yang pensiun di Nepal terdapat 10 orang.
Menurut legenda Nepal, laki-laki yang menikahi dewi akan meninggal muda. Ini mengakibatkan kehidupan dewi semakin sulit setelah pensiun. Selain itu, kebanyakan keluarga Nepal tidak ingin memberikan anak perempuan mereka menjadi dewi, maka sekarang semakin sulit untuk mencari dewi. Dengan demikian, pemerintah setempat sepakat untuk memberikan subsidi kepada para dewi.