Pria India Melukis dengan Lidah
  2014-03-17 16:07:18  CRI

 

Ani dari Kerela, barat daya India adalah seorng pelukis. Pria yang berusia 35 tahun ini mengganti kuas dengan lidahnya ketika menggarap karyanya, tentunya teknik itu membuat dia harus meluangkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu lukisan.

Dengan cekatan, Ani mampu menghasilkan banyak lukisan dengan cara menjilat cat lukis di palet, kemudian dibubuhkan ke kanvas.

 

Ani telah melakukan teknik lukis yang unik selama beberapa tahun tanpa rasa jijik atau takut keracunan cat air.

Ide ini muncul saat Ani melihat kepandaian para pelukis dengan cacat fisik yang membuat mereka terpaksa melukis dengan kaki atau anggota tubuh lainnya.

 

Awalnya Ani mencoba melukis dengan hidung, namun dia sadar, ada cara lain yang lebih unik.

"Saya coba melukis dengan lidah, ternyata berhasil. Respon positif pun berdatangan, banyak surat kabar yang menulis keahlian saya ini. Akhirnya saya mulai melakukannya secara rutin," tuturnya seperti dikutip Oddity Central.

 

Bahan kimia dalam cat air tentu membawa efek samping bagi tubuh Ani. Ani kerap merasakan pusing, mual dan sakit di beberapa bagian tubuh di awal eksperimen ini. Namun kini, Ani mengaku sudah kebal dengan efek sampingnya.

 

Teknik ini memang membuat Ani harus meluangkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu lukisan. Untuk membuat satu lukisan, Ani membutuhkan waktu 3-4 hari, termasuk lukisan beberapa tokoh India ternama, seperti Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Rabindranath Tagore.

Rekor terlama yang dihabiskan Ani untuk membuat satu lukisan ialah membuat lukisan The Last Supper sepanjang 2,5 meter yang diselesaikan dalam waktu lima bulan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040