KTT Keamanan Nuklir ke-3 digelar di Den Haag, Belanda pada 24-25 Maret. Pencegahan dan pemberantasan tindakan terorisme nuklir merupakan topik pembahasan utama dalam ajang tersebut. KTT dihadiri para pemimpin atau para wakil dari lebih 50 negara dan organisasi internasional.
Definisi KTT Keamanan Nuklir dikemukakan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada tahun 2009. KTT Keamanan Nuklir pertama digelar di Washington, AS pada tahun 2010. KTT ke-2 diadakan di Seoul, Korea Selatan dua tahun kemudian. KTT Keamanan Nuklir di Den Haag sebagai pertemuan lanjutan kedua KTT sebelumnya, mengutamakan pembahasan peningkatan keamanan nuklir dan pencegahan tindakan terorisme nuklir. Tujuannya adalah untuk membina sistem keamanan nuklir global.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte dalam jumpa pers kemarin (23/3) mengatakan, terorisme nuklir merupakan salah satu ancaman terberat yang dihadapi dunia di bidang keamanan. Pembahasan dalam pertemuan dua hari mendatang akan menyangkut keamanan warga dunia.
Mark Rutte mengatakan, walau KTT Washington dan KTT Seoul telah mencapai sejumlah hasil, namun hal ini masih jauh dari cukup untuk memelihara keamanan nuklir. Ia mengatakan, dalam KTT di Den Haag kali ini, para pemimpin akan memaparkan pendirian keamanan nuklir masing-masing negara, dan menjajaki langkah-langkah untuk menghadapi tindakan terorisme nuklir.
Mark Rutte menambahkan, KTT Den Haag akan mengusahakan berbagai solusi untuk mengurangi kemungkinan diperolehnya bahan nuklir dan bahan radioaktif oleh teroris. Solusi pertama adalah mengurangi jumlah bahan nuklir berbahaya di seluruh dunia. Kedua, mengambil tindakan protektif yang lebih aman terhadap bahan nuklir yang ada saat ini. Ketiga, meningkatkan kerja sama antar negara.
Masyarakat berharap KTT di Den Haag kali ini dapat memperkokoh hasil yang dicapai dalam kedua KTT sebelumnya, serta dapat mendorong kerja sama internasional di bidang keamanan nuklir, meningkatkan tingkat keamanan bahan dan fasilitas nuklir guna mendorong pemanfaatan tenaga nuklir secara rasional.
Pusat pers delegasi Tiongkok diresmikan di Pusat Konvensi Pers kemarin. Penanggung jawab pusat pers tersebut Hua Chunying mengatakan, Tiongkok pertama kali membentuk pusat pers dalam pertemuan dialog G-8 dengan negara-negara berkembang di Italia pada tahun 2009. Sejak itu, delegasi Tiongkok telah 28 kali mengoperasikan pusat pers dalam pertemuan internasional atau pada kesempatan kunjungan pemimpin Tiongkok ke luar negeri, termasuk KTT Keamanan Nuklir di Den Haag kali ini.
Hua Chunying mengatakan, kehadiran Xi Jinping dalam KTT Keamanan Nuklir Den Haag merupakan yang pertama kalinya pemimpin Tiongkok menghadiri pertemuan puncak dunia di bidang keamanan. Kehadiran Xi Jinping di ajang tersebut juga merupakan aksi diplomatik penting yang diambil Tiongkok di bidang ini. Pusat Pers Delegasi Tiongkok akan mengundang tokoh-tokoh terkait untuk menerangkan hal-hal menyangkut kehadiran Xi Jinping di KTT tersebut.