Petugas Tata Kota Kunming Usir Penjaja dengan Meletakkan Pot Bunga
  2014-03-26 15:22:00  CRI

Para pedagang kaki lima selalu menduduki jalan di bawah sebuah jembatan layang di Kota Kunming. Hal ini memusingkan para petugas tata kota. Belum lama ini, petugas memasang sekitar 600 pot bunga di bawah jembatan layang yang semula diduduki para pedagang kaki lima.

Media mengatakan, itulah siasat baru petugas tata kota Kunming. Sebenarnya pot bunga itu diletakkan oleh Perusahaan Daguan Kunming dan bukan lembaga tata kota.

Menurut Direktur perusahaan, Liu Yiqing, untuk meredakan kekacauan di bawah jembatan layang itu, mereka sibuk meletakkan sekitar 600 pot bunga di sana pada Sabtu malam dengan tujuan mengusir para penjaja dan memperbaiki lingkungan.

Ia menyatakan, pihaknya pernah menerapkan cara yang sama di Kota Perbelanjaan Daguan dan hasilnya sangat baik. Dengan meletakkan tumbuh-tumbuhan itu di bawah jembatan layang, tidak saja dapat menghindari bentrokan dengan para penjaja dan juga dapat memperbaiki lingkungan. Lama-kelamaan, para penjaja juga sadar bahwa tempat itu tidak boleh digunakan untuk berdagang. Menurut penjelasan, setelah pot bunga diletakkan, ada satpam berpatroli selama 24 jam demi mejamin tumbuh-tumbuhan itu tidak dicuri. Sejauh ini, dana yang telah dihabiskan untuk meletakkan pot-pot bunga disana sekitar 70 hingga 80 ribu yuan.

Liu Yiqing berpendapat, tempat di bawah jembatan layang seharusnya menjadi tempat umum, dan bukannya menjajakan dagangan. Hal ini telah mendatangkan masalah-masalah serius seperti kekacauan lalu lintas, kebersihan dan keamanan. Lembaga tekait hendaknya mempertimbangkan kepentingan mayoritas orang dan mengambil langkah. Untuk tahap selanjutnya, pihaknya akan bersama lembaga pemerintah meningkatkan langkah pengelolaannya.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040