Kementerian Keamanan Umum Tiongkok belum lama ini membuka telekonferensi pengaturan aksi khusus pemberantasan kegiatan teroris. Tiongkok akan melancarkan aksi khusus pemberantasan kegiatan teroris selama satu tahun. Kini, berbagai tempat telah membentuk tim pimpinan kerja anti-teroris dan memulai pekerjaan terkait. Berkenaan dengan hal itu, para pakar menyatakan, mekanisme sistem anti-teroris yang berciri khas Tiongkok telah disempurnakan.
Baru-baru ini, di Xinjang, Kunming dan beberapa tempat lain di Tiongkok terjadi kasus-kasus kekerasan teroris. Pada tanggal 1 Maret lalu, di Stasion Kereta Api Kunming Yunnan terjadi peristiwa serangan teroris serius yang mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar. Pada tanggal 22 Mei 2014, serangan lain terjadi di sebuah pasar pagi di Kota Urumqi Xinjiang dan menewaskan 39 warga sipil dan 94 orang lainnya luka-luka.
Pada bulan Agutus 2013, sidang pleno ke-1 tim nasional untuk pekerjaan anti-terorisme dibuka di Beijing. Dikabarkan, setelah pembentukan tim nasional itu, tim kerja anti-terorisme di berbagai tempat di seluruh negeri akan berturut-turut dibentuk, dan memulai pekerjaan terkait. Menurut statistik yang belum lengkap, provinsi-provinsi Jiangxi, Shanxi, Guangdong, Yunnan, Anhui, Guizhou dan Shaanxi telah membentuk tim kerja anti-teroris.
Ketua Pusat Riset Anti-teroris Balai Riset Hubungan Internasional Modern Tiongkok Fu Xiaoqiang berpendapat, pembentukan tim pimpinan pekerjaan anti-teroris daerah sangat penting bagi pembentukan mekanisme anti-teroris di Tiongkok.
Ia mengatakan, pembentukan dan penyempurnaan tim pimpinan pekerjaan anti-teroris di daerah dapat lebih menyempurnakan mekanisme pimpinan pekerjaan anti-teroris yang berciri khas Tiongkok. Dapat dikatakan, upaya ini dapat meningkatkan kemampuan anti-terorisme nasional agar mekanisme anti-teroris di seluruh lapisan masyarakat dan seluruh negeri dapat mewujudkan target pemberantasan kekerasan terorisme secara menyeluruh.