Penyelidikan "Pembicaraan Yohei" Cerminkan Rendahnya Moral Shinzo Abe
  2014-06-24 11:42:11  CRI

Menurut Kantor Berita XINHUA dan Harian People's Daily Tiongkok, pemerintah Jepang pada hari Minggu lalu menyampaikan laporan penyelidikan "Pembicaraan Yohei", dengan mengatakan bahwa isi dan nada "Pembicaraan Yohei" sempat diintervensi pemerintah Korsel. Pernyataan ini ditentang keras Tiongkok, Korsel dan Korut.

"Pembicaraan Yohei" dikemukakan tahun 1993. Sekretaris Jenderal Kabinet Jepang waktu itu, Yohei Kono mengemukakan pembicaraan mengenai hasil penyelidikan masalah Jugun Ianfu atau wanita penghibur zaman penjajahan Jepang. Ia mengakui bahwa tentara Jepang secara langsung ikut serta dalam pembangunan panti prostitusi di Semenanjung Korea, Tiongkok dan tempat-tempat lain serta merekrut paksa wanita setempat sebagai pemuas nafsu tentara Jepang, sekaligus pula menyatakan permintaan maaf dan introspeksi. "Pembicaraan Yohei" tersebut terus diwarisi oleh beberapa generasi pemerintah Jepang dan merupakan pendirian resmi pemerintah Jepang terhadap masalah Jugun Ianfu.

Meski Sekjen Kabinet Jepang Yoshihide Suga hari Minggu lalu menyatakan, tidak akan diadakan amendemen terhadap 'Pembicaraan Yohei" tersebut, namun maksud pemerintah Abe terlihat jelas, yaitu menutup-nutupi sejarah agresi Jepang dengan memanfaatkan keraguan terhadap pembicaraan tersebut.

Meski demikian, fakta sejarah tak bisa diubah begitu saja. Perekrutan Jugun Ianfu dalam jumlah besar merupakan salah satu kejahatan tidak berperikemanusiaan yang paling serius dalam sejarah militerisme Jepang.

Di depan Konferensi Persatuan Asia mengenai masalah Jugun Ianfu yang diadakan di Tokyo belum lama berselang, seorang wakil dari Timor Leste secara emosional mengungkapkan kejahatan tentara Jepang yang menganiaya wanita Timor Leste. Hal ini menunjukkan luasnya lingkup perekrutan Ianfu dan tingkat kejahatan yang sangat serius.

Baik bagi pengetahuan sejarah maupun bagi penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dunia berharap menyaksikan pemerintah Jepang melaksanakan dan memperpadat isi "Pembicaraan Yohei", menjelaskan dan membenarkan tanggung jawab Jepang pada masalah Ianfu dan memikul tanggungjawab pemberian kompensasi secara resmi. Namun, pemerintah Abe malah bertindak sebaliknya, bahkan memandang "Pembicaraan Yohei" sebagai rintangan, sehingga kerap mencari cara untuk melenyapkannya.

Penyelidikan terhadap "Pembicaraan Yohe" kali ini dapat dikatakan sebagai cerminan kurangnya kredibilitas internasional pemerintah Jepang, dan juga menunjukkan rendahnya moral para politikus sayap kanan Jepang yang dipimpin Abe, serta minimnya penghormatan mereka terhadap HAM.

Mantan Sekjen Kabinet Jepang yang mengemukakan "Pembicaraan Yohei" Yohei Kono pada hari Minggu lalu menyatakan sikapnya terhadap laporan penyelidikan "Pembicaraan Yohei" yang diumumkan pemerintah Jepang bahwa, permintaan maaf yang telah dikemukakan kepada para korban wanita ianfu tetap tidak akan diubah.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040