Obyek Warisan Dunia di Tiongkok: Pelestarian Dulu, Baru Eksploitasi
  2014-06-25 11:30:00  CRI

Konferensi Warisan Dunia ke-38 yang sedang digelar di Doha, ibukota Qatar, kemarin (23/6) membahas laporan permohonan pendaftaran warisan dunia yang diajukan berbagai negara. Permohonan tahap ke-2 karst topografi bagian selatan Tiongkok, "Terus Besar Tiongkok", "Jalan Sutera: Jaringan Jalan Koridor Chang'an-Tianshan" juga sukses diterima dalam daftar warisan dunia. Dengan demikan jumlah obyek warisan dunia menempati urutan ke-2 di dunia dengan menyusul Italia.

Kesuksesan permohonan Tiongkok tersebut telah mencerminkan nilai kebudayaan Tiongkok di dunia, dan pekerjaan pelestarian Tiongkok pada obyek budaya, yang berarti cukup penting. Di satu pihak lain, eksploitasi yang keterlaluan pada obyek-obyek sesudah dicantumkan dalam daftar warisan dunia juga cukup mengkhawatirkan. Direktur Falkutas Sejarah Keguruan Shanghai Su Zhiliang mengatakan:

"Ada pemerintah daerah Tiongkok yang menganggap obyek warisan dunia sebagai hasil prestasi pekerjaannya, sesudah sukses dicantumkan dalam daftar warisan dunia, eksploitasi segera dilakukan secara besar-besaran, termasuk peningkatan harga tiket, pendorongan aktivitas bisnis, bahkan sampai merusak obyek tersebut."

Eksploitasi terhadap obyek warisan dunia tentu saja akan mendatangkan pendapatan yang lumayan besar kepada pemerintah lokal. Lijiang, Yunnan sebagia contohnya, setelah sukses dicantumkan dalam daftar warisan dunia pada 1997, pendapatan pariwisata pada tiga tahun selanjutnya telah menembus 1,244 miliar Yuan Renminbi, penjualan tiket "Kota Kuno Ping Yao" di Provinsi Shanxi juga naik menjadi 47, 6 juta Yuan pada 2004 daripada 820 ribu Yuan pada 1996, yang masih belum diterima sebagai warisan dunia. Angka itu naik hampir 58 kali lipat.

Hasil guna setelah terpilih sebagai warisan dunia ternyata cukup besar, tapi di satu pihak lain, eksploitasi yang keterlaluan juga mengancam obyek-obyek tersebut. Misalnya "Goa Mo'gao" di Provinsi Gan Su, gambar dindingnya telah copot karena terlalu banyak dikunjungi wisatawan. Dalam kurun waktu puluhan tahun ini, kerugian akibat wisawatan telah jauh lebih besar daripada korosi alam selama ribuan tahun.

Maka terdapat pertentangan antara pelestarian dan eksploitasi terhadap warisan dunia di Tiongkok. Titik seimbangnya adalah, pelestarian harus didahulukan, pelestarian selalu lebih penting daripada eksploitasi.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040