Dua Sistem Perundingan Dialog Tingkat Tinggi Tiongkok-AS yaitu Dialog Strategi dan Ekonomi Tiongkok-AS, Konsultasi Tingkat Tinggi Pertukaran Budaya Tiongkok-AS kemarin dibuka di Beijing. Kedua pihak akan mengadakan pertukaran mendalam mengenai kerja sama bilateral dan masalah sensitif yang penting serta fokus regional dan internasional selama dua hari. Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan upacara pembukaan menekankan, pembentukan hubungan negara besar tipe baru belum ada pengalaman dan pola yang sudah ada, jika ada masalah, tidak akan menakutkan, kuncinya adalah bersama-sama menyelesaikan masalah. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya yang dikirim menyatakan bahwa ia berharap dialog dapat diadakan untuk menunjukkan AS dan Tiongkok berupaya dalam membentuk hubungan negara besar tipe baru yang menantang, bertanggungjawab dan menguntungkan, serta menjadikan kerja sama sebagai tema utama hubungan AS-Tiongkok.
Dalam upacara pembukaan tersebut, para pemimpin Tiongkok dan AS masing-masing menekankan bahwa kedua pihak bertanggung jawab bersama untuk mengadministrasi dan mengontrol perselisihan, mereka berpendapat dialog putaran ini menyediakan peluang untuk kedua negara dalam meningkatkan komunikasi, kata-kata "tanggungjawab" dan "misi" berulang kali disebut dalam pidato mereka.
Presiden Xi Jinping mengajukan empat titik pendapat mengenai pembentukan hubungan negara besar tipe baru kedua pihak, termasuk menambah saling percaya, memegang arah perkembangan, saling menghormati, memusatkan kesamaan dan memecahkan perselisihan, sama derajat dan saling menguntungkan, memperdalam kerja sama, berdasarkan kepentingan rakyat dan memperdalam persahabatan.
Xi Jinping mengatakan, Tiongkok dan AS sebaiknya mempercepat perundingan persetujuan investasi bilateral, sedini mungkin mencapai persetujuan tingkat tinggi dan keseimbangan dua arah, memperdalam dialog antara tentara kedua pihak, bersama-sama memukul segala bentuk terorisme, menghadapi perubahan iklim, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi mengenai masalah regional dan internasional yang penting.
Sementara itu, sejumlah opini berpendapat, strategi seimbang kembali AS di kawasan Asia-Pasifik ditunjuk kepada Tiongkok, banyak tindakan AS yang juga bertujuan menghalangi Tiongkok. Mengenai opini tersebut, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry juga sudah memberi penjelasan.