Menghadapi merebaknya wabah Ebola, PBB kemarin (16/09) mengadakan pertemuan koordinasi terhadap Ebola di Jeneva untuk mengupayakan aksi bersama.
Wakil Sekretaris Jenderal urusan kemanusiaan PBB Valerie Amos mengimbau agar masyarakat internasional mencegah wabah Ebola menjadi bencana kemanusiaan.
Jumlah korban tewas karena terinfeksi Ebola terus bertambah, yang lebih serius adalah Ebola ini tidak saja berbahaya bagi jiwa dan kesehatan, tetapi juga memberi dampak negatif kepada kehidupan sosial dan operasi ekonomi.
Amos mengatakan, untuk menghindari terjadinya krisis kemanusiaan, pertama-tama harus membantu negara-negara terkait memelihara sistem kesehatan public dan memberi perhatian terhadap keamanan suplai bahan makanan dan air minum.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Bruce Aylward mengatakan wabah ini telah tersebar ke beberapa kota, pelabuhan utama, dan keadaan yang akan berkembang masih belum dapat diantisipasi. Menurut statistik, jumlah kasus yang terinfeksi Ebola di Afrika Barat tercatat 4985 kasus, 2461 di antaranya tewas, dan sekitar 50 persen kasus ini terjadi dalam 21 hari yang lalu. Penengah Senior masalah Ebola PBB David Nabarro mengatakan perlu lebih banyak dana untuk menangani wabah Ebola.
David Nabarro mengatakan pula, PBB dan mitra kerja sama telah memutuskan pembentukan Uni Tanggapan Ebola Sedunia.
Sejak tercetusnya wabah Ebola, Tiongkok ambil bagian dalam aksi tanggapan sedunia. Sekarang 174 personel medis Tiongkok telah berada di Afrika Barat.