Presiden Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama
  2014-11-13 12:37:39  CRI

Presiden Tiongkok Xi Jinping kemarin di Balai Agung Rakyat mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama dan kedua pihak bertukar pendapat mengenai hubungan Tiongkok-AS dan masalah internasional dan regional lain yang menjadi perhatian bersama. Kedua pihak menegaskan kembali target yang ditetapkan dalam pertemuan di Annenberg Ranch mengenai pembentukan hubungan negara besar tipe baru Tiongkok-AS. Pembicaraan mencapai berbagai pengertian bersama dan hasil.

Xi Jinping menunjukkan, tahun ini genap 35 tahun penggalangan hubungan diplomatik. Melalui perkembangan selama 35 tahun, hubungan Tiongkok-AS kini telah berpijak pada titik tolak historik yang baru. Menghadapi situasi internasional yang rumit dan pancaroba dewasa ini, bidang kerja sama Tiongkok-AS menjadi lebih luas. Pihak Tiongkok bersedia bersama dengan pihak AS melaksanakan prinsip merintis masa depan, tidak berkonflik, tidak berkonfrotasi, saling menghormati dan bekerja sama demi kemenangan bersama agar pembangunan hubungan negara besar tipe baru Tiongkok-AS dengan lebih baik mensejahterakan rakyat kedua negara bahkan rakyat berbagai negara.

Xi Jinping mengemukakan, kedua pihak hendaknya mendorong pembangunan hubungan negara besar tipe baru Tiongkok-AS menuju 6 arah titik berat.

Pertama, meningkatkan kontak dan hubungan tingkat tinggi, menambah saling percaya strategis. Kedua pihak hendaknya dengan lebih baik memainkan peranan dialog mekanisme antara lain dialog strategi dan ekonomi dan konsultasi tingkat tinggi pertukaran budaya sosial Tiongkok-AS. Kedua pihak diharapkan mengadakan dengan baik sidang Komite Gabungan Perdagangan Tiongkok-AS ke-25 di Chicago bulan depan demi mencapai lebih banyak hasil yang riil.

Kedua, menangani hubungan kedua negara di atas dasar saling menghormati. Tiongkok dan AS sebagai dua negara besar yang berbeda keadaan negaranya harus saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah, menghormati sistem politik dan jalan pembangunan yang dipilih masing-masing, dan tidak memaksakan keinginan dan contoh pembangunan kepada pihak lain. Ini adalah prasyarat dan dasar yang penting bagi kedua pemeliharaan perkembangan hubungan kedua negara secara sehat dan stabil.

Ketiga, memperdalam pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang. Tiongkok dan AS memiliki kepentingan bersama yang luas dan dasar kerja sama yang kokoh. Kedua pihak harus memperluas dan memperdalam kerja sama pragmatis di bidang-bidang ekonomi dan perdagangan, militer, anti-terorisme, penegakan hulum, energi, kesehatan dan infrastruktur, dan menginjeksikan tenaga baru ke dalam hubungan kedua negara. Aktif mendorong pertukaran antara pemerintah, parlemen, daerah, think-tank, media dan pemuda kedua negara dan memperkokoh dasar sosial hubungan kedua negara.

Ke-empat, dengan cara konstruktif mengontrol perselisihan dan masalah sensitif. Adalah tak terhindarkan terdapat perselisihan antara Tiongkok dan AS. Kedua pihak hendaknya melalui dialog dan konsultasi menangani dengan layak masalah-masalah sensitif, tidak melakukan urusan yang merugikan kepentingan inti pihak lain, dengan sekuat tenaga memelihara situasi menyeluruh perkembangan stabil hubungan kedua negara.

Ke-5, di Asia Pasifik mengadakan kerja sama yang bertoleransi. Kedua pihak harus mencurahkan tenaga dalam interaksi positif di Asia Pasifik, mendorong hubungan luar negeri yang bertoleransi, dan bersama memainkan peranan konstruktif bagi perdamaian, kestabilan dan kemakmuran kawasannya.

Ke-enam, menghadapi bersama berbagai tantangan kawasan dan global. Pihak Tiongkok bersedia meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dengan pihak AS pada masalah-masalah titik panas regional antara lain masalah nuklir Iran, masalah nuklir Semananjung Korea dan masalah Afganistan serta masalah global antara lain anti-terorisme, perubahan iklim, pencegahan dan pengontrolan penyakit menular, bersama-sama memberikan sumbangan positif dalam memelihara perdamaian dunia dan mendorong perkembangan manusia.

Obama menyatakan, selama 35 tahun sejak penggalangan hubungan diplomatik AS-Tiongkok, hubungan kedua negara mencapai kemajuan pesat dan memberikan sumbangan penting bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan bahkan dunia. Ia menegaskan kembali, AS menyambut dan mendukung Tiongkok yang damai, makmur, stabil dan memainkan peranan yang lebih besar di dunia, ini sesuai dengan kepentingan AS. Pihak AS tidak bermaksud memblok dan merugikan usaha penyatuan kembali Tiongkok. Pendirian AS pada masalah Taiwan tidak berubah. AS tidak mendukung "Taiwan Merdeka", dengan tegas mendukung perbaikan hubungn kedua tepi Selat, dan berharap kecenderungan it uterus dipelihara. Pihak AS mengakui Tibet sebagai bagian Republik Rakyat Tiongkok dan tidak mendukung "Tibet Merdeka". Pihak AS mendukung reformasi dan keterbukaan Tiongkok dan berharap agar kedua pihak mengambil langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan seimbang perdagangan bilateral, meningkatkan kerja sama di bidang-bidang pertanian dan keamanan bahan makanan. Pihak AS mendukung pertukaran kalangan rakyat kedua negara. Pihak AS menyambut hubungan kedua tentara AS-Tiongkok mencapai kemajuan dan berharap kedua tentara meningkatkan pertukaran, dialog dan kerja sama di bidang yang lebih luas, menghindarkan kesalahan keputusan dan mencegah terjadinya konflik. AS bersedia membentuk hubungan kerja sama bukan hubungan saingan dengan Tiongkok di Asia Pasifik, dan memelihara bersama keamanan dan stabilitas kawasan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040