Sekretaris Penerangan Presiden Rusia Vladimir Putin belakangan ini mengatakan bahwa Presiden Putin pernah mengirim surat kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk mengajukkan usulan mengenai perwujudan perdamaian, tapi ditolak oleh Poroshenko.
Sekretaris Penerangan ini mengatakan bahwa Rusia selama ini berupaya menengahi bentrokan di bagian timur Ukraina. Putin sempat mengirim surat kepada Poroshenko, tapi Ukraina menolak usulan ini, dan belum mengeluarkan rancangan apa pun sebagai balasan, dan memulihkan aksi militer. Ia mengatakan, Putin mengatakan dalam surat bahwa Rusia menaruh pehatian terhadap situasi yang terjadi di bagian timur Ukraina. Situasi ini memberi ancaman kepada proses perdamaian yang berdasarkan persetujuan Minsk. Putin mengusulkan pula agar pasukan Ukraina dan kekuatan bersenjata bagian timur Ukraina mengambil tindakan untuk menarik senjata berat. Putin mengatakan bahwa Rusia dan Organisasi Keamanan Eropa akan mengawasi penarikan senjata ini dari bagian timur Ukraina.
Dilaporkan, Kiev kemarin (19/01) meningkatkan pengeboman di Donestk, dan secara resmi mengakui pelaksanaan aksi besar-besaran di Bandar Donestk. Wakil Kepala staf umum kekuatan bersenjata bagian timur Ukraina menyatakan bahwa sekitar 200 pasukan Ukraina tewas atau cedera, sedangkan 8 prajurit dari kekuatan bersenjata bagian timur Ukraina tewas dan 37 prajurit luka-luka. Namun pejabat militer Ukraina menyangkal hal ini, dan mengatakan sekitar 200 prajurit dari kekuatan bersenjata bagian timur Ukraina tewas. Menurut situs web Kementerian Luar Negeri Ukraina, Kiev bersedia menerima dan melaksanaan gencatan senjata dalam persetujuan Minsk dan MoU. Sementara itu Kiev mengusulkan agar Rusia menandatangani jadwal pelaksanaan persetujuan Minsk. Menanggapi hal ini, Wakil Perunding dari Republik Donestk mengatakan bahwa Rusia bukan salah satu pihak yang berkonflik, tapi Ukraina justru mengusulkan penandatanganan jadwal dilakukan pihak Rusia. Hal ini menandakan Ukraina tidak berharap berdialog dengan Donestk.