Tanggal 31 Maret, hari ini, adalah batas waktu terakhir Bank Investasi Infrastruktur AIIB menerima permohonan negara pendiri. Kemarin, Mesir, Finlandia dan Rusia secara resmi memohon menjadi negara pendiri dengan menyerahkan surat konfirmasi kepada pihak Tiongkok. Dengan demikian, totalnya 44 negara dari lima benua dunia memohon menggabungkan diri dalam AIIB.
Pihak resmi Tiongkok berulang kali menyatakan, AIIB yang disponsori Tiongkok bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur Asia, mendorong konektivitas regional dan memicu perkembangan ekonomi regional.
Kini, mayoritas negara Asia tengah berada pada masa perkembangan pesat industrialisasi dan urbanisasi, dan pembangunannya semakin terikat oleh keterbelakangan sarana dasar dan kekurangan modal. Menurut data statistik Bank Pembangunan Asia ADB, dari tahun 2010 hingga 2020, berbagai ekonomi di Asia apabila ingin mencapai level rata-rata dunia sekurang-kurangnya membutuhkan 8 triliun dolar Amerika sebagai investasi infrastruktur sedangkan sistem moneter internasional sekarang sulit memenuhi kebutuhan tersebut.
Analis berpendapat, berbagai negara Barat bergabung dalam AIIB dan sebab utamanya mereka optimistis terhadap peluang besar pembangunan infrastruktur Asia dan ini juga menunjukkan keyakinannya terhadap ekonomi Tiongkok.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan sidang tahunan 2015 Forum Asia Bo'ao menunjukkan, Tiongkok adalah negara besar dan ini berarti Tiongkok akan memikul tanggung-jawab lebih besar terhadap perdamaian dan pembangunan kawasan dan dunia, bukan monopoli lebih besar terhadap urusan regional dan internasional.
Mengingat kenyataan terbelakangnya pembangunan infrastruktur negara-negara berkembang di kawasan ini dan kekurangan modal dalam jumlah besar, Tiongkok mengemukakan prakarsa pembentukan AIIB, dan tujuannya ialah dengan lebih baik memobilisasi tabungan di kawasannya dalam pembangunan infrastruktur dan mendorong pembangunan konektivitas dan menggunakan pengalaman pembangunannya sendiri dalam mendorong pembangunan bersama berbagai negara di Asia.
Analis berpendapat secara umum bahwa pembentukan AIIB bukan hanya urusan bidang ekonomi dan yang lebih penting ialah perubahan konfigurasi politik dan ekonomi internasional. Memohon menjadi negara pendiri bukan berarti bahwa negara-negara itu berdiri di pihak Tiongkok, melainkan memilih berdiri bersama dengan kecenderungan, berupaya membangun suatu konfigurasi baru multi-polar yang lebih menganjurkan kerja sama, toleransi dan kemenangan bersama. AIIB ke depan pasti akan memainkan peranan positif dalam ekonomi dunia.
Seiring dengan tibanya batas waktu permohonan untuk bergabung dalam AIIB, fokus diskusi masyarakat internasional terhadap AIIB akan beralih dari partisipan ke masalah strukturnya.