Kilis, kota bagian selatan Turki yang bertetangga dengan Suriah dan hanya 50 kilometer dari Halep, kota bagian utara Suriah, kini telah menjadi tempat pengungsian bagi 110 ribu pengungsi. Jumlah ini bahkan telah melebihi populasi warga setempat.
Mahmoud, orang Suriah yang telah hidup di Kilis selama empat tahun lebih, menjelaskan bahwa sejak tercetusnya perang saudara di Suriah, Mahmoud mau tak mau meninggalkan kehidupannya di Suriah dan datang ke Kilis dengan isteri dan dua anaknya. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang fasih, ia mendapatkan pekerjaan sebagai penerjemah. Selama beberapa tahun ini, Mahmoud mempunyai pendapatan yang stabil. Oleh karena itu banyak sanak keluarganya dari Suriah yang juga datang ke Kilis. Namun Mahmoud mengatakan, kamp pengungsi telah padat, dan akan sulit mencari pekerjaan untuk membayar uang sewa rumah apabila orang Suriah yang datang tersebut tidak mempunyai keterampilan tertentu.
Diketahui, pengungsi Suriah yang tidak menerima pendidikan tinggi atau memiliki keterampilan tertentu terpaksa bekerja di warung dengan pendapatan rendah.
Akan sangat mudah untuk menemukan orang Suriah di Kilis. Menurut pemerintah Turki, di 10 provinsi termasuk Kilis, jumlah pengungsi Suriah telah melampaui warga lokal. Datangnya pengungsi dalam jumlah besar juga membawa perubahan yang besar bagi ekonomi dan sosial Kilis. Mehmet Perker, seorang pemuda lokal Kilis baru saja mengikuti unjuk rasa anti perang, ia khawatir akan situasi keamanan lokal.
Diketahui, Turki telah menerima sekitar 2 juta pengungsi Suriah dan mengeluarkan biaya sebesar 6 miliar USD sejak terjadinya krisis Suriah. Di antaranya 200 ribu orang tinggal di kamp pengungsi, kebanyakan mencari nafkah sendiri, bahkan mengemis di kota. Hal ini memberi tekanan besar bagi ekonomi, sosial dan kesejahteraan Turki, masalah sosial pun semakin menonjol.
Kini, orang Suriah yang jauh dari kampung halamannya yang tengah dilibatkan dalam suasana perang sulit mencari nafkah di Turki dan menghadapi tantangan hidup yang serius. Bagaimana menyelesaikan masalah yang semakin menonjol menjadi pertanyaan bagi pemerintah dan rakyat Turki serta 2 juta pengungsi Suriah di Turki.