Dewan Penerangan Dewan Negara Tiongkok hari Kamis (24/9) mengemukakan Buku Putih Saksi Sejarah Persatuan dan Pembangunan Persamaan Derajat Berbagai Etnis Xinjiang. Buku putih tersebut menunjukkan, selama 60 tahun ini, perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang mencapai prestasi sangat besar. Gubernur Daerah Otonom Xinjiang Xuekerat Zakir menyatakan, kehidupan masyarakat Xinjiang kini stabil, situasinya stabil dan dapat dikontrol, dan kemajuan sosial sangat nyata. Saat ini, Xinjiang berada pada masa paling pesat perkembangan ekonomi dan sosial.
Buku putih dengan jumlah huruf sebanyak 22 ribu huruf tersebut memperkenalkan secara menyeluruh prestasi sangat besar yang dicapai dalam perkembangan ekonomi dan sosial di Xinjiang selama 60 tahun ini dari 9 aspek antara lain pelaksanaan sistem otonom di daerah etnis minoritas, dipertahankannya persamaan derajat dan persatuan berbagai etnis, terus diperkokohnya fondasi pembangunan, dihormati dan dilindunginya kebebasan beragama serta dukungan dan bantuan negara kepada Xinjiang, melalui data akurat dan contoh kasus. Ini merupakan keempat kalinya pemerintah Tiongkok mengemukakan buku putih mengenai perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang.
Buku putih tersebut menunjukkan, dalam 60 tahun ini, taraf perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang terus meningkat. Gubernur Daerah Otonom Xinjiang Xuekerat Zakir dalam jumpa pers yang diadakan Kantor Penerangan Dewan Negara hari Kamis mengatakan, pada tahun 2014, nilai total produksi daerah Xinjiang melampaui 920 miliar RMB yang berarti naik 10 persen dibandingkan tahun 2013 dan juga lebih tinggi daripada taraf rata-rata seluruh negeri. Dibandingkan dengan tahun 1955, nilai total produksi Xinjiang naik 115 kali lipat.
Xuekerat Zakir menyatakan pula, saat ini, usia harapan populasi Xinjiang yang pada 60 tahun lalu kurang dari 30 tahun meningkat menjadi 72 tahun. Xinjiang kini telah secara menyeluruh menerapkan wajib belajar 9 tahun dan di daerah Xinjiang bagian selatan juga telah menerapkan sistem pendidikan gratis 14 tahun. Perbandingan mahasiswa yang pada 60 tahun lalu hanya 4:10.000, kini telah mencapai 126:10.000.
Buku putih tersebut juga menyinggung, dalam 60 tahun ini, subsidi keuangan negara kepada Xinjiang melampaui 1,69 triliun RMB. Pada masa yang berbeda, negara dan berbagai provinsi lain mengambil cara yang berbeda untuk menyediakan bantuan kepada Xinjiang dan ini merupakan tenaga pendorong kuat bagi perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang. Sejak tahun 2010, Xinjiang terus menambah intensitas alokasi dana dalam pembangunan kehidupan rakyat dan pengeluaran tersebut merupakan lebih dari 70 persen pengeluaran anggaran belanja fiskal. 60 tahun belakangan merupakan masa di mana rakyat berbagai etnis memperoleh keuntungan paling banyak dan peningkatan taraf kehidupan paling cepat.
Dalam pembahasan mengenai menghormati dan melindungi kebebasan beragama, buku putih menunjukkan, berbagai agama di Xinjiang menyongsong tahap baru hidup berdampingan secara harmonis, warga beragama dan tidak beragama serta warga yang beragama yang berbeda saling menghormati dan saling mengerti. Rakyat berbagai etnis benar-benar memperoleh hak kebebasan beragama.
Mengenai berita media sebelumnya tentang larangan pengenaan jubah yang menutupi seluruh badan oleh warga etnis minoritas yang dianggap melanggar kebebasan beragama, anggota Komite Tetap PKT Daerah Otonom Xinjiang Xaukat Emen menyatakan, kini di Xinjiang terdapat 24.800 tempat ibadah bagi umat yang beragama Islam dan 112 organisasi atau asosiasi berbagai agama. Rakyat berbagai etnis di Xinjiang menikmati hak kebebasan beragama. Namun, ia juga menekankan, Xinjiang akan dengan tegas mencegah kegiatan agama yang ekstremis dan ilegal.
Di bidang pemeliharaan kestabilan dan keharmonisan masyarakat, buku putih tersebut juga menunjukkan bahwa Xinjiang dengan keras menindak kejahatan terorisme, dan pelaku kejahatan terorisme kebanyakan dihancurkan pada tahap perencanaan.
Buku putih menunjukkan pula, Xinjiang sebagai daerah inti Sabuk Ekonomi Jalan Sutera merupakan jendela penting keterbukaan Tiongkok di bagian barat, terminal penting yang menyambungkan daratan Asia dan Eropa, pusat layanan logistik perdagangan, keuangan, kebudayaan, iptek dan pengobatan. Pembangunan Xinjiang kini berpijak pada titik tolak sejarah yang baru.