Pada akhir bulan Oktober yang lalu, Sidang Pleno Komite Senteral ke-5 Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah meluluskan dokumen yang berjudul Usulan Senteral PKT mengenai Membentuk Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-13 Nasional. Repelita ke-13 itu merupakan suatu dokumen pimpinan penting untuk membuat rencana ekonomi nasional Tiongkok, dokumen itu telah mengundang perhatian pakar-pakar AS.
Periset senior AS mengenai masalah Tiongkok David Dollar menyatakan, meskipun hal-hal rincian repelita ke-13 Tiongkok belum diluncurkan, namun kami bisa menemukan beberapa titik menonjol. Ditunjukannya, titik menonjol pertama adalah reformasi sistem finansial yang akan dipercepat dalam repelita ke-13, Tiongkok akan terus melakukan kebebasan suku bunga susai dengan pasar modal. Hal itu menandakan pasar modal Tiongkok akan dibuka lebih lanjut terhadap dunia luar.
David mengatakan, industri manufaktur Tiongkok telah cukup terbuka kepada dunia, ke depan, industri jasa Tiongkok, termasuk jasa moneter, telekomunikasi, logistik, kedokteran, juga akan dibuka kepada investor asing, maka industri jasa akan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keterbukaan sektor usaha itu akan berhasil menyerap modal asing, meningkatkan daya inovatif Tiongkok dan meningkatkan daya kompetisi.
David menyatakan, titik menonjol kedua dalam repelita ke-13 adalah melonggarkan kebijakan Keluarga Berencana (KB) di Tiongkok, di mana Tiongkok mengizinkan sepasang suami-sitri melahirkan anak kedua, hal itu memiliki arti penting bagi masalah populasi Tiongkok. Meskipun tidak diketahui bahwa berapa banyak orang ingin memiliki anak ke-2 dan berapa besarnya pengaruh kebijakan itu dalam waktu dekat, namun warga Tiongkok telah memiliki alternatif untuk memiliki anak ke-2.
Titik menojol ke-3 adalah penghapusan penduduk kemiskinan di pedesaan Tiongkok, David berpendapat hal itu sangat bijaksana dan dapat dilaksanakan. Pemerintah Tiongkok sudah bersiap untuk mewujudkan tujuan itu melalui sejumlah pengaturan yang akurat.
David menekankan, repelita ke-13 telah melibatkan semua hal-hal yang penting dalam pembangunan Tiongkok pada lima tahun ke depan.
Dia menunjukkan pula, Tiongkok sedang menghadapi banyak tantangan antara lain lingkungan, pembangunan urban-rural, kesenjangan pendapatan, ketidakseimbangan pembangunan antar daerah yang berbeda. Namun diyakininya bahwa tantangan tersebut dapat diatas pemerintah Tiongkok melalui reformasi lebih lanjut.