Wakil Jurubicara Kantor Polisi Nasional Thailand hari Sabtu (5/12) menyatakan kepada media, berdasarkan tuntutan Perdana Menteri Prayuth, pihak kepolisian dan lembaga keamanan kini telah mengintensifkan langkah keamanan di Ibukota Bangkok dan tempat-tempat lain demi mencegah infiltrasi organisasi ekstremis ISIS.
Pihak kepolisian Thailand baru-baru ini dalam sebuah dokumen dengan mengutip informasi dari Jawatan Keamanan Federasi Rusia mengatakan, 10 orang Suriah yang berhubungan dengan organisasi ekstremis ISIS bulan Oktober lalu telah memasuki Thailand dan berencana menyerang sasaran Rusia di Thailand. Dikabarkan, Hari Natal dan Tahun Baru merupakan musim ramai pariwisata di Thailand dan banyak penumpang Rusia bercuti ke pantai Thailand dengan pesawat carter.
Dokumen itu mengatakan pula, dalam 10 orang Suriah yang berkaitan dengan ISIS itu, 2 orang menuju Bangkok, empat ke Pataya, 2 ke Phuket dan dua orang lagi belum diketahui tempat tujuannya. Jurubicara pihak kepolisian Thailand telah membenarkan berita itu dan menyatakan bahwa sekitar 200 orang Suriah memasuki Thailand dari tanggal 15 hingga 31 Oktober lalu dan kini masih ada 20 0rang yang masih berada di Thailand, namun belum jelas apakah 10 orang Suriah yang disebut itu ada dalam 200 orang itu.
Wakil Jurubicara pihak kepolisian Thailand menyatakan, itu tidak saja suatu ancaman bagi Thailand, juga ancaman besar terhadap negara tetangga Thailand. Pihak kepolisian Thailand menghimbau publik yakin terhadp pemerintah Thailand dan kemampuan penyelidikannya, dan menyatakan bahwa pihaknya akan dengan segala upaya menangkap semua tersangka, sementara meningkatkan langkah keamanan di objek wisata, lebih-lebih pada bulan Desember.
Berdasarkan perkiraan Kantor Narkoba dan Kriminalitas PBB, di kawasan Asia Tenggara kini ada sekitar 700 hingga 1000 oknum bersenjata ada hubungan jelas dengan Suriah, dan di antaranya lebih dari 500 orang Indonesia dan 200 orang Malaysia diperkirakan telah bergabung dalam ISIS. Sejak tahun 2013, pemerintah Malaysia telah menangkap lebih dari 120 warganya yang berencana menggabungkan diri dengan ISIS.
Meski pihak kepolisian Thailand kini belum menemukan munculnya cabang ISIS di setempat dan yakin bahwa oknum bersenjata di Asia Tenggara berbeda ideologinya dengan ISIS dan tidak akan bersekutu dengan ISIS, tapi Kantor Narkota dan Kriminalitas PBB menunjukkan, Thailand tetap ada kemungkinan menjadi transit oknum bersenjata yang pulang pergi ke Suriah dan pihaknya harus meningkatkan kerja sama dengan negara tetangga untuk menghadapi ancaman tersebut.