Wang Yi mengatakan, penyelesaian krisis Suriah sedang berada pada titik krusial, resolusi nomor 2254 Dewan Keamanan yang baru diluluskan dengan jelas menetapkan tiga prinsip untuk menangani krisis Suriah, antara lain penyelesaian melalui jalur politik, nasib Suriah harus diputuskan oleh warga Suriah, dan penengahan PBB sebagai jalur utama. Prinsip-prinsip itu merupakan kesepahaman pokok bagi komunitas internasional untuk memecahkan krisis Suriah, sekaligus memberikan daya dorong baru demi penyelesaian krisis Suriah secara politik.
Wang Yi mengatakan, perundingan perdamaian dan gencatan senjata merupakan hal kunci dalam pelaksanaan resolusi DK. Ia berharap di bawah koordinasi PBB, pemerintah dan oposisi Suriah secepatnya menghidupkan perundingan perdamaian, sementara itu berupaya melaksakaan gencatan senjata.
Wang Yi menambahkan, Suriah sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang serius. Tiongkok berharap Suriah dapat meningkatkan kerja sama dengan PBB. Untuk itu, Tiongkok memutuskan memberikan bantuan berupa dana senilai 40 juta Renminbi atau sekitar 6,4 juta dolar AS untuk memperbaiki kehidupan rakyat Suriah.
Menlu Tiongkok menegaskan, sebagai anggota tetap DK, Tiongkok akan terus berpegang pada prinsip adil dan objektif untuk memainkan peranan konstruktif dalam proses pemecahan krisis Suriah secara politik
Pada kesempatan itu Muallem menyatakan, Suriah menyetujui 3 prinsip yang dipaparkan Menlu Tiongkok. Pemerintahnya telah melakukan persiapan dialog dengan pihak oposisi, setelah daftar nama perunding oposisi ditetapkan, delegasi Suriah akan segera bertolak ke Jenewa untuk memulai perundingan tersebut. Suriah bersedia bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menangani krisis kemanusiaan di negerinya. Suriah juga berharap dunia internasional bisa memperhatikan masalah pembangunan kembali Suriah.
Muallem menambahkan, Suriah tak akan melupakan dukungan Tiongkok atas pemecahan masalah Suriah secara politik, diharapkannya Tiongkok dapat terus secara aktif memainkan fungsinya sebagai anggota tetap DK.