Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden,Jakarta mengatakan, tahun 2016 akan menjadi titik balik pemulihan ekonomi nasional. Hal-hal yang bersifat mendasar telah disiapkan sepanjang tahun 2015.
Menurut Presiden Joko Widodo, Indonesia menyongsong tantangan dan peluang di 2016. Pengalaman sepanjang 2015 akan menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan baru di tahun depan.
Jokowi mengatakan, tahun ini pemerintah telah membangun fondasi yang kuat dalam politik anggaran. Pemerintah juga telah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak untuk program yang bermanfaat bagi rakyat. Yang tidak kalah penting, pemerintah telah mengubah haluan pembangunan menjadi Indonesia sentris, bukan Jawa sentris, yaitu memulai pembangunan dari daerah terdepan dan tertinggal.
Jokowi menyebut tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan. Indonesia dihadapkan sejumlah persoalan, mulai dari dampak perlambatan ekonomi dunia, anjloknya harga komoditas, kebakaran hutan dan lahan gambut, hingga nilai tukar rupiah yang merosot.
Namun, tantangan dapat dilewati dengan baik. Pemerintah mampu meraih pencapaian penting, antara lain percepatan pembangunan jalan tol, jalur kereta api serta bandar udara.
Jokowi berpesan agar seluruh departemen secepatnya menyusun anggaran tahun 2016 untuk memelihara perkembangan ekonomi yang menargetkan pada laju pertumbuhan 5,3 persen. Ke depannya pemerintah Indonesia akan terus mencurahkan tenaga di bidang-bidang berikut yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja dan memperkecil kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin.