Menteri Luar Negeri AS John Kerry kemarin (26/1) memulai kunjungannya di Beijing. Kunjungannya mengundang perhatian umum karena isu-isu antara lain masalah nuklir Semenanjung Korea. Tak pelak, di antara Tiongkok dan AS ada perselisihan, tapi kerja samanya lebih besar daripada perselisihan. Kenyataan membuktikan bahwa kedua pihak sering memelihara koordinasi pada masalah-masalah internasional dan regional yang penting adalah sangat penting bagi perkembangan hubungan kedua negara bahkan perdamaian dan stabilitas dunia.
Pada tahun lalu, Tiongkok dan AS memelihara koordinasi erat dan mendorong Konferensi Paris Perubahan Iklim mencapai sukses. Komunikasi dan kerja sama kedua negara pada masalah perubahan iklim menunjukkan, Tiongkok dan AS sepenuhnya dapat mengadakan kerja sama konstruktif dalam urusan internasional yang luas. Selain itu, Tiongkok, AS dan negara-negara lain mengadakan kerja sama erat dan merealisasi dicapainya Program Aksi Menyeluruh Bersama antara enam negara masalah nuklir Iran dan Iran. Program itu itu menguntungkan menjamin sifat damai kegiatan nuklir Iran, sementara memungkinkan Iran sepenuhnya menikmati hak sah memanfaatkan tenaga nuklir untuk tujuan damai yang ditetapkan dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Dalam beberapa tahun ini, Tiongkok dan AS mengumpulkan banyak pengertian bersama, membentuk bersama hubungan negara besar tipe baru yang tidak berkonflik, tidak berkonfrontasi, saling menghormati, bekerja sama demi kemenangan bersama, kedua negara melakukan kerja sama positif di bidang bilateral, regional dan global dan merealisasi kepentingan bersama kedua negara yang semakin diperluas.
Tahun ini, pemimpin Tiongkok dan AS juga akan mengadakan beberapa pertemuan. Pertemuan Puncak G-20 akan diadakan di Kota Hangzhou Tiongkok dan bagaimana membentuk ekonomi dunia yang inovatif, dinamis, interaktif dan bertoleransi merupakan topic penting pemimpin berbagai negara. Pertemuan Puncak Keamanan Nuklir yang terakhir dalam masa bakti Presiden Obama juga akan diadakan di Washington, dan bagaimana Tiongkok dan AS bersama berbagai negara lain bekerja sama untuk menggempur terorisme nuklir akan merupakan masalah titik fokus tahun ini dan patut dinantikan.
Kerja sama Tiongkok-AS berprospek luas. Pemimpin kedua negara tahun lalu mencapai pengertian bersama mengenai kerja sama dalam memerangi kejahatan Cyber dan kemudian kedua negara mengadakan dialog bersama tingkat tinggi pertama dan mencapai kemajuan positif mengenai pembangunan kerangka interaksi dan mekanismenya, dan mengadakan kerja sama konstruktif mengenai kasus yang khusus. Antara kedua pihak kini selain ada kerja sama dan pengertian bersama mengenai masalah Taiwan, masalah nuklir Semenanjung Korea, masalah Laut Tiongkok Selatan dan lain sebagainya, juga terdapat sejumlah perselisihan yang harus dihadapi. Bagaimana dengan sungguh-sungguh menstabilkan situasi Selat Taiwan, bagaimana dengan efektif memelihara kestabilan di Semenanjung Korea dan bagaimana dengan benar-benar memelihara ketenteraman di Laut Tiongkok Selatan, masih dibutuhkan dialog dan interaksi terus kedua pihak pada tahun yang baru.
Dalam kunjungan Kerry di Tiongkok kali ini, kedua pihak akan bertukar pendapat secara mendalam mengenai masalah-masalah yang terkait. Melalui dialog, kedua pihak akan memperoleh lebih banyak kesempatan untuk menambah saling percaya. Kedua pihak masih membutuhkan komunikasi yang sungguh-sungguh, mengadakan pertukaran yang jujur mengenai berbagai masalah yang sulit, mengutamakan kestabilan, pembangunan dan kerja sama agar hubungan negara besar tipe baru menunjukkan lebih banyak peranan teladan dan radiasi.