Menlu Negara-Negara ASEAN Capai Kesepahaman Soal Laut Tiongkok Selatan
  2016-02-28 15:20:34  CRI

Menteri Luar Negeri Laos Toungloun Sisoulith, selaku negara ketua bergilir ASEAN, kemarin (27/2)di Vientiane ibu kota Laos mengatakan, pertemuan informal menteri-menteri luar negeri ASEAN telah mencapai kesepahaman mengenai masalah kawasan Laut Tiongkok Selatan, para peserta berpendapat bawha persengketaan harus dipecahkan secara damai oleh semua pihak berdasarkan hukum internasional.

Toungloun Sisoulith mengatakan, para menteri luar negeri menegaskan kembali komitmen untuk memelihara perdamaian, keamanan, kestabilan di kawasan ini serta mememcahkan persengketaan melalui solusi damai, para menteri luar negeri menyerukan semua pihak harus dengan ketat mengikuti hukum dan prosedur diplomatik, tidak menggunakan atau mengancam menggunkan kekuatan militer, menaati patokan hukum internasional yang secara luas diterima masyarakat internasional, khususnya Konvensi Undang-undang Laut PBB.

Toungloun Sisoulith mengatakan, para menteri luar negeri dengan lebih lanjut menekankan keharusan untuk mendorong saling percaya, menahan diri, menghindari segala prilaku yang mungkin memperumit situasinya. Mereka pun menegaskan kembali betapa pentingnya untuk memelihara perdamaian, keamanan, kestabilan serta kebebasan penerbangan dan pelayaran di kawasan tersebut.

Menteri-menteri luar negeri ASEAN pun bertukar pendapat mengenai hubungan dan kerja sama antara ASEAN dengan dunia luar, dan menekankan pentingnya politik netral yang dianut ASEAN.

Pertemuan Informal Menlu Negara-negara ASEAN kali ini digelar di Vientiane pada hari Jumat dan Sabtu ini. Itu merupakan pertemuan menlu negara-negara ASEAN yang pertama sejak berdirinya Komunitas Bersama ASEAn pada tanggal 31 December 2015.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040