Menteri Luar Negeri Laos Toungloun Sisoulith, selaku negara ketua bergilir ASEAN, kemarin (27/2)di Vientiane ibu kota Laos mengatakan, pertemuan informal menteri-menteri luar negeri ASEAN telah mencapai kesepahaman mengenai masalah kawasan Laut Tiongkok Selatan, para peserta berpendapat bawha persengketaan harus dipecahkan secara damai oleh semua pihak berdasarkan hukum internasional.
Toungloun Sisoulith mengatakan, para menteri luar negeri menegaskan kembali komitmen untuk memelihara perdamaian, keamanan, kestabilan di kawasan ini serta mememcahkan persengketaan melalui solusi damai, para menteri luar negeri menyerukan semua pihak harus dengan ketat mengikuti hukum dan prosedur diplomatik, tidak menggunakan atau mengancam menggunkan kekuatan militer, menaati patokan hukum internasional yang secara luas diterima masyarakat internasional, khususnya Konvensi Undang-undang Laut PBB.
Toungloun Sisoulith mengatakan, para menteri luar negeri dengan lebih lanjut menekankan keharusan untuk mendorong saling percaya, menahan diri, menghindari segala prilaku yang mungkin memperumit situasinya. Mereka pun menegaskan kembali betapa pentingnya untuk memelihara perdamaian, keamanan, kestabilan serta kebebasan penerbangan dan pelayaran di kawasan tersebut.
Menteri-menteri luar negeri ASEAN pun bertukar pendapat mengenai hubungan dan kerja sama antara ASEAN dengan dunia luar, dan menekankan pentingnya politik netral yang dianut ASEAN.
Pertemuan Informal Menlu Negara-negara ASEAN kali ini digelar di Vientiane pada hari Jumat dan Sabtu ini. Itu merupakan pertemuan menlu negara-negara ASEAN yang pertama sejak berdirinya Komunitas Bersama ASEAn pada tanggal 31 December 2015.