Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hari Rabu menyatakan harapannya untuk merampungkan tugas pengamendemenan Konstitusi Jepang dalam masa baktinya sehingga mengundang guncangan besar di arena politik Jepang. Pernyataannya tidak saja dicela oleh partai oposisi, dalam aliansi berkuasa juga muncul suara yang berbeda. Shinzo Abe dalam interpelasi parlemen kemarin sekali lagi menyatakan keinginannya mengenai pengamendemenan Konstitusi dalam masa baktinya.
Sinzo Abe mengatakan, apabila gagal mendapat dukungan dua pertiga anggota Majelis Perwakilan dan Senat, rancangan resolusi untuk mengamendemen Konstitusi itu tidak dapat dikemukakan. Ia berharap dapat merealisasi amendemen konstitusi dalam masa baktinya. Partai Liberal Demokrat tahun ini menyongsong HUT ke-61. Sejak didirikannya, amandemen Konstitusi telah dijadikan sebagai pedoman pokok partai. Sebagai Ketua Partai Liberal Demokrat, ia dalam kampanye pemilihan telah menyatakan keinginannya dan ke depannya juga akan terus berupaya menuju arah amandemen Konstitusi.
Apakah perlu diadakan pengamendemenan Konstitusi dan bidang-bidang apa saja yang akan direvisi selalu menjadi topik yang sangat sensitif di Jepang. Di satu pihak, tokoh-tokoh sayap kanan terus menuntut merevisi atau langsung membatalkan pasal ke-9 Konstitusi dengan tegas menetapkan Jepang melepaskan hak berperang dan tidak memiliki tentara; di pihak lain, juga ada banyak suara yang berpendapat bahwa pasal ke-9 itu merupakan kunci terwujudnya kemakmuran dan pembangunan Jepang pasca-perang dan ke depannya tetap perlu dipertahankan. Ini baru dapat menjamin bahwa Jepang akan terus menempuh jalan pembangunan damai. Selain itu, juga ada pihak yang mengusulkan dalam pengamendemenan Konstitusi, berbagai masalah yang ada dalam konstitusi sekarang harus diperiksa secara tuntas, dan tidak hanya berfokus pada Konstitusi pasal ke-9.
Pemimpin fraksi Mukaga Partai Liberal Demokrat, mantan Menteri Keuangan Fukushiro Nukaga tidak setuju argumentasi Abe tersebut. Ia kemarin mengatakan kepada wartawan bahwa urusan yang harus dilakukan pemerintah sekarang ialah mengembangkan ekonomi, jika gagal mendapat dukungan seluruh warganegara, pengamendemenan Konstitusi adalah hal yang mustahil. Abe sendiri ternyata tidak merasa ada yang salah dengan opininya. Ketika ditanya anggota Parlemen kemarin, ia sekali lagi menyatakan, "Konstitusi diciptakan melalui tangan kita, semangat ini amatlah penting. Kalau Konstitusi sama sekali tidak boleh disentuh, ini akan menyebabkan pemikiran kita berhenti dan itu sama sekali tidak boleh terjadi.