KRN dan MPPR Tiongkok: Pemimpin Baru Taiwan Jangan Menghindar Dari Konsensus 1992
  2016-03-10 10:34:24  CRI

Kantor Penerangan Dewan Negara kemarin (9/3) mengajak 4 wakil KRN dan 4 anggota MPPR menerima wawancara para wartawan mengenai topik hubungan kedua tepi Selat Taiwan. Para wakil dan anggota menyatakan, baru-baru ini Presiden Xi JInping telah menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan hubungan kedua tepi Selat, ini merupakan pidato penting yang disampaikan pemimpin Tiongkok dalam titik kunci hubungan kedua tepi Selat. Mereka berharap pemimpin kawasan Taiwan yang baru terpilih menaruh perhatian tinggi dan jangan menghindar dari masalah Konsensus 1992, dan secepatnya memberikan jawaban yang jelas dan tegas.

Wakil KRN Li Yihu dari Akademi Penelitian Masalah Taiwan Universitas Peking menyatakan, prinsip dan pendirian pemerintah Tiongkok adalah tegas dan konsekwen dalam urusan Taiwan: Pertama, berpegang pada prinsip Satu Tiongkok, tidak menciptakan keadaan "dua Tiongkok" ataupun "Satu Tiongkok Satu Taiwan" dalam arena internasional dan urusan diplomasi dengan kawasan Taiwan; Kedua, apabila terdapat saling kepercayaan politik dan dasar politik bersama, kedua pihak dapat menyelesaikan masalah terkait melalui konsultasi antar kedua tepi Selat. Tapi apabila hubungan kedua tepi Selat tidak baik, maka memang terdapat banyak ketidak-pastian dalam masalah tersebut.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040