Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi belakangan ini dalam jumpa pers mengatakan bahwa Tiongkok sedang menempuh jalan diplomasi negara besar yang berciri khas Tiongkok. Pakar dan ilmuwan mancanegara mengatakan bahwa daya pengaruh Tiongkok di arena internasional sedang membesar seiring dengan jayanya kekuatan. Ide diplomasi yang dijunjungi Tiongkok bermanfaat bagi pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan akan mendorong perkembangan negara-negara di pesisirnya, bermanfaat bagi pemeliharaan perdamaian di kawasan terkait.
Direktur Ekonomi Dunia dan Politik Institut Ekonomi Rusia Sergei Karaganov berpendapat bahwa peranan Tiongkok dalam urusan dunia semakin besar, sistem politk Tiongkok agar Tiongkok dapat lebih efektif menggunakan sumber dan hal ini bermanfaat bagi peningkatan daya pengaruh Tiongkok di dunia.
Periset Pusat Penelitian Tiongkok dan Meksiko Universitas Otonom Nasonal Meksiko Ignacio Martinez Cortez berpendapat bahwa Tiongkok memainkan peranan yang lebih penting di arena internasional pada tahun lalu. Tiongkok sedang mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru, dan terus meningkatkan daya pengaruh politik di arena internasional.
Pakar Pusat Penelitian Asia Timur dan Organisasi Kerja Sama Shanghai Institut Hubungan Internasional Moskwa Rusia Andrey Ivanov mengatakan bahwa banyak gagasan yang diajukkan Tiongkok mendapat dukungan dan pengertian dan belasan negara ambil bagian dalam program ini.
Profesor Universitas Persahabatan Rakyat Rusia Yury Tavrovsky berpendapat bahwa ide yang diskusi bersama, membangun bersama dan menikmati bersama oleh Tiongkok mempunyai inti yang membentuk hubungan internasional yang lebih adil dan pantas.
Mantan Sekretaris Politik Perdana Menteri Malaysia Ei Sun Oh berpendapat bahwa diplomasi negara besar yang berciri khas Tiongkok berdasarkan pada lima prinsip yang hidup berdampingan secara damai, Tiongkok selalu mementingkan keuntungan satu sama lain dalam proses diplomasi, mementingkan kemenangan bersama.
Pakar masalah internasional Khazakstan Valikhan Tuleshov mengatakan bahwa gagasan Satu Sabuk Satu Jalan membawa peluang kepada negara-negara terkait di bidang pekerjaan, investasi, pembangunan infrakstruktur dan perbaikan jalan.
Ei Sun Oh berpendapat, kebijakan diplomatik Tiongkok tidak membelah suatu bidang, namun bertolak dari komunikasi dan kerja sama di berbagai bidang antara lain politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.