Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang baru-baru ini dalam laporan kinerja pemerintah mengatakan bahwa prestasi yang dicapai Tiongkok diperoleh dengan lingkungan internasional yang rumit dan serius. Tahun lalu ekonomi dunia lesu, tapi ekonomi Tiongkok tetap mencapai pertumbuhan 6,9%. Akan tetapi terdapat opini bahwa ekonomi Tiongkok akan hard landing. Jadi bagaimana masa depan ekonomi Tiongkok?
Sebenarnya laporan kinerja pemerintah tahun ini mempunyai penguraian yang sederhana tapi mendalam mengenai prestasi, masalah dan prospek ekonomi Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok meskipun melamban, tapi tetap merupakan pertumbuhan yang tertinggi di dunia. Kini AS, Eropa dan Tiongkok adalah komunitas ekonomi yang terbesar di dunia. Peningkatan PDB Eropa tahun lalu sekitar 1%, sedangkan AS 2,3%, Tiongkok 6,9%, berarti kontribusi Tiongkok pada pertumbuhan ekonomi dunia adalah dua kali dari AS. Dengan kecepatan ini, Tiongkok akan melampaui AS 10 tahun kemudian. Ini sebabnya AS mengatur strategi untuk kembali berorientasi ke Timur lagi.
Dalam laporan kinerja pemerintah, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengatakan bahwa pembangunan Tiongkok menghadapi banyak kesulitan dan tantangan yang serius. Mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini, hendaknya menstabilkan kebijakan ekonomi makro yang stabil, meningkatkan reformasi struktural sisi pasokan, menggali lagi potensi kebutuhan intern, mempercepat perkembangan pertanian modern, mendorong keterbukaan, meningkatkan penanganan akan lingkungan hidup, dengan sungguh-sungguh menjamin kesejahteraan rakyat, meningkatkan pembangunan pemerintahan. Ini adalah target tugas pemerintah Tiongkok tahun ini, juga memperlihatkan kekurangan ekonomi Tiongkok yang perlu diperbaiki.
Kekurangan Tiongkok yaitu pertama masalah pembangunan, yang kedua adalah masalah reformasi. Masalah pembangunan adalah struktur industri yang lama, Tiongkok membutuhkan ruangan industri yang baru untuk berkembang terus. Masalah reformasi sebenarnya berhubungan erat dengan masalah pembangunan. Industri yang lama di Tiongkok biasanya berkembang dengan bantuan pemerintah, oleh karena itulah pemerintah mempunyai fungsi tambahan, misalnya hutang daerah, sedangkan hutang daerah berhubungan dengan hutang bermasalah bank, dan masalah keuangan tanah dan harga properti, sedangkan harga properti berhubungan dengan kesejahteraan rakyat. Maka dari pemerintah sampai perusahaan milik negara, dari sistem industri sampai badan moneter, semuanya perlu menjalankan reformasi.
Menanggapi kekurangan ini, pemerintah Tiongkok menitikberatkan reformasi struktural sisi pasokan, pengurangan kapasitas produksi, mengatur kembali struktur dan mendorong inovasi adalah isi dari reformasi struktural sisi pasokan. Di bidang lain, pemerintah Tiongkok mementingkan inovasi. Pertama, dilihat dari prospek industri, Tiongkok adalah negara manufaktur yang terbesar di dunia, ini berarti Tiongkok mempunyai dasar inovasi. Kedua, ruangan sistem Tiongkok besar. Tiongkok baru melaksanakan ekonomi pasar selama 30 tahun lebih, jadi ruang untuk menjalankan reformasi masih sangat besar. Pasar modal akan lebih lanjut diperbaiki secara sehat, izin masuk pasar pun akan dibuka lebih lanjut, berarti akan mendatangkan peluang yang lebih besar bagi orang yang ingin membuka usaha sendiri.