PM Li Keqiang Pimpin Temu Wicara Reformasi Pendidikan Perguruan Tinggi
  2016-04-18 11:21:32  CRI

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang memimpin dan menyampaikan pidato dalam temu wicara reformasi pendidikan perguruan tinggi di Beijing Jumat lalu (15/4). Li Keqiang menekankan, pendidikan perguruan tinggi harus berlandaskan pada tujuan melayani pembangunan inovatif negara dan berupaya memupuk lebih banyak tenaga ahli inovatif.

Temu wicara tersebut dihadiri para penanggung jawab dari 53 perguruan tinggi. Li Keqiang menegaskan, pendidikan adalah dasar pembangunan negara dan berhubungan erat dengan masa depan bangsa. Pendidikan tingkat tinggi merupakan manifestasi daya saing terpadu negara. Sejak reformasi dan keterbukaan pada puluhan tahun yang lalu, pemerintah selalu memprioritaskan pendidikan dan telah menyelenggarakan pendidikan perguruan tinggi dengan skala terbesar di dunia, sehingga telah menjadi salah satu kekuatan utama yang mendorong perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial.

Li Keqiang menunjukkan, inovasi merupakan motor penggerak bagi pembangunan negara dan kemajuan sosial. Persaingan antar negara di dunia saat ini pada hakikatnya adalah persaingan inovasi. Pendidikan perguruan tinggi Tiongkok harus berupaya memupuk lebih banyak tenaga ahli yang berdaya inovatif untuk melayani pembangunan negara.

Li Keqiang menekankan perlunya mengutamakan kesetaraan pendidikan.

Alokasi dana akan terus diarahkan kepada mahasiswa yang berasal dari pedesaan dan daerah miskin lainnya agar anak-anak dari keluarga miskin berkesempatan menerima pendidikan yang berkualitas dan menunjukkan bakatnya. Li Keqiang berpesan agar mengintensifkan pembinaan universitas yang bertaraf tinggi. Pemerintah Tiongkok telah merilis kebijakan untuk menyelenggarakan universitas dan jurusan kelas satu di dunia, serta mendukung perkembangan berbagai sekolah yang berciri khas sendiri.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040