Baru-baru ini AS terus melakukan agitasi terkait kebebasan pelayaran atau kebebasan bernavigasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS), dan telah meningkatkan kehadiran militernya di LTS dengan dalih tersebut. Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dalam kunjungannya ke Filipina belum lama ini, berkali-kali membicarakan kebebasan pelayaran di kawasan LTS. Menurut Carter, negara yang tidak menaati peraturan itu akan terisolasi sendiri. Selain itu, Ashton Carter telah mengajukan beberapa proposal baru tentang peningkatan patroli bersama AS dan Filipina di LTS serta peningkatan kekuatan militer AS di Filipina.
Kenyataannya, tujuan AS terus melakukan agitasi terkait kebebasan pelayaran bebas di LTS adalah untuk mewujudkan kontrol militer di laut. Menurut informasi situs web Departemen Pertahanan AS, dalam kurun waktu antara Oktober 2013 hingga September 2014, tentara AS mengambil serangkaian tindakan yang menantang hak maritim terhadap 19 negara dan daerah, termasuk Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Korea Selatan.
Masyarakat mencatat bahwa agitasi AS seputar masalah pelayaran bebas di LTS bertepatan dengan pelaksanaan strategi "penyeimbangan kembali Asia Pasifik". Tujuan strategis agitasi itu jelas sekali ditujukan kepada Tiongkok.