AS Timbulkan Risiko Keamanan dengan Dalih "Kebebasan Pelayaran"
  2016-04-20 11:39:29  Kantor Berita Xinhua

Baru-baru ini AS terus melakukan agitasi terkait kebebasan pelayaran atau kebebasan bernavigasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS), dan telah meningkatkan kehadiran militernya di LTS dengan dalih tersebut. Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dalam kunjungannya ke Filipina belum lama ini, berkali-kali membicarakan kebebasan pelayaran di kawasan LTS. Menurut Carter, negara yang tidak menaati peraturan itu akan terisolasi sendiri. Selain itu, Ashton Carter telah mengajukan beberapa proposal baru tentang peningkatan patroli bersama AS dan Filipina di LTS serta peningkatan kekuatan militer AS di Filipina.

Kenyataannya, tujuan AS terus melakukan agitasi terkait kebebasan pelayaran bebas di LTS adalah untuk mewujudkan kontrol militer di laut. Menurut informasi situs web Departemen Pertahanan AS, dalam kurun waktu antara Oktober 2013 hingga September 2014, tentara AS mengambil serangkaian tindakan yang menantang hak maritim terhadap 19 negara dan daerah, termasuk Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Korea Selatan.

Masyarakat mencatat bahwa agitasi AS seputar masalah pelayaran bebas di LTS bertepatan dengan pelaksanaan strategi "penyeimbangan kembali Asia Pasifik". Tujuan strategis agitasi itu jelas sekali ditujukan kepada Tiongkok.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040